Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Penerapan Climate Smart Agriculture Perkuat Ketahanan Pangan

Mediaindonesia.com
06/7/2020 13:20
Penerapan Climate Smart Agriculture Perkuat Ketahanan Pangan
Selama Musim Tanam II (Asep 2020) di Katingan telah ditanam padi di areal sekitar 7.500 hektare.(Dok. Pribadi)

KEMENTERIAN Pertanian mendukung penerapan Climate Smart Agriculture (CSA) yang merupakan bagian dari kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) 2020 yang dilakukan petani Katingan Kuala, Kalimantan Tengah.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya selalu mendukung kegiatan Gerakan Ketahanan Pangan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Demikian disampaikan dalam keterangan, Senin (6/7/2020).

Baca juga: Kementan Dorong Dana KUR untuk Tingkatkan Produksi Pertanian

“Kementerian Pertanian mendukung Gerakan Ketahanan Pangan Nasional. Kita akan mendukung kegiatan yang berdampak pada peningkatan produktivitas, termasuk penerapan CSA yang merupakan bagian dari SIMURP,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menegaskan pertanian tidak boleh berhenti. Oleh karena itu, penyuluh pertanian harus tetap semangat dan tetap turun ke lapangan.

"Pertanian harus menghidupi sekitar 267 juta jiwa penduduk Indonesia.  Dengan demikian, para penyuluh pertanian harus tetap semangat dan tetap turun ke lapangan mendampingi petani untuk menggenjot produksi pangan,” tutur Dedi.

Menurut Camat Katingan Kuala, Suryanto, selama Musim Tanam II (Asep 2020) di wilayahnya telah ditanam padi di areal sekitar 7.500 hektare. Saat ini padi sudah berumur 45–50 hari yang diperkirakan akan panen raya pada pertengahan Agustus 2020.

Kecamatan Katingan Kuala termasuk salah satu lokasi kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) tahun 2020. Tujuan SIMURP antara lain meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP) dan produktivitas padi melalui penerapan CSA.

Benih padi yang ditanam meliputi varietas Inpari 42, Inpari 32, dan Hibrida. Untuk meningkatkan produktivitas, petani didampingi oleh penyuluh pertanian telah menerapkan CSA dengan menggunakan benih unggul dan melakukan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Pimpinan BPP Katingan Kuala, Mario, mengatakan sebanyak 4 kelompok tani (poktan) yang telah melakukan pengendalian OPT. Yaitu Poktan Dadi Mulyo di Desa Subur Indah melakukan pengendalian OPT pengerek batang tanaman padi seluas 48 hektare.

Baca juga: Kementan Siap Revitalisasi Badan Penyuluh Pertanian di Kecamatan

Poktan Dadi Mukti di Desa Subur Indah melakukan pengendalian OPT penggulung daun seluas 42 hektare, Poktan Sekar Arum di Desa Sunur Indah melakukan pengendalian OPT gulma padi seluas 64 hektare, dan Poktan Sido Maju di Desa Subur Indah melakukan pengendalian OPT ulat pengulung daun seluas 80 hektare.

"Semoga di masa mendatang rakyat Indonesia tetap kecukupan pangan dan keadaan sehat serta sejahtera,” kata Mario. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya