Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PADA perdagangan Senin (29/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,05% atau 2,2 poin pada level 4901.
Penurunan IHSG dengan frekuensi transaksi 515,2 dan volume transaksi 6,8 triliun. Adapun total saham yang diperdagangkan sebesar 5.691 triliun. Terlihat 155 saham naik, 252 saham menurun dan 151 saham stagnan.
Baca juga: Pembukaan IHSG Menguat 0,04 Persen
Hal serupa menimpa kumpulan 45 saham unggulan (LQ45), yang ikut bertengger di zona merah. Dengan pelemahan sebesar 0,09% atau menuju 759 poin.
Analis Binaartha Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama, menilai sentimen negatif IHSG disebabkan minimnya data makroekonomi domestik. Berikut dari ekonomi negara maju, yang memberikan high positive impact terhadap market.
Selain itu, potensi gelombang kedua covid-19 juga berdampak negatif terhadap pasar. Investor alami kekhawatiran, yang mendorong penarikan saham di bursa.
Baca juga: Soal Penempatan Dana di Bank Himbara, Menkeu: Ada Dua Larangan
"Potensi terjadinya pelambatan pertumbuhan ekonomi global sangat terbuka lebar. Bahkan, ada kekhawatiran mengarah pada resesi," ujar Nafan saat dihubungi, Senin (29/6).
Kendati demikian, sektor keuangan terlihat menguat. Menurutnya, hal tersebut bisa mencegah pelemahan lanjutan IHSG. "Kenaikan sektor finance ini bisa terjadi berkat stimulus moneter. Bisa juga (karena) restrukturisasi kredit. Lalu, bisa juga terjadi kenaikan transaksi. Mengingat kita memasuki era new normal," jelasnya.(OL-11)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved