Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tiongkok Jamin TKA Bebas Covid-19, Indonesia Diminta tidak Takut

Nur Aivanni
24/6/2020 15:02
Tiongkok Jamin TKA Bebas Covid-19, Indonesia Diminta tidak Takut
Mahahasiwa berdemo di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Selasa (23/6/2020). Mereka menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing Tiongkok.(Antara)

PANDEMI covid-19 telah memberikan dampak negatif pada kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Indonesia, terutama pertukaran personel atau tenaga kerja di antara kedua negara.

"Orang di dalam tidak bisa keluar, orang di luar tidak bisa masuk. Tanpa aliran orang, aliran barang dan modal pun tidak bisa berjalan," kata Minister-Counsellor bidang ekonomi dan perdagangan Wang Liping, dalam konferensi pers virtual, Rabu (24/6).

Baca juga: Anggota DPR Kritik Masuknya 500 TKA ke Indonesia

Maka itu, pemerintah Indonesia dan Tiongkok saat ini tengah membahas pembangunan jalur cepat atau fast lane untuk memfasilitasi pertukaran personel yang diperlukan. "Diharapkan bahwa jalur ini dapat dibangun secepat mungkin agar kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara dapat dipulihkan," katanya.

Pandemi, kata dia, telah berdampak pada proyek kerja sama kedua negara yang berskala besar dan bernilai tinggi, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan Taman Industri Weda Bay.

Proyek-proyek tersebut menghadapi hambatan aliran tenaga kerja yang mengakibatkan sejumlah masalah, seperti penghentian proyek dan kegagalan dalam penyesuaian jadwal proyek sehingga mempengaruhi pembangunan ekonomi dan sosial setempat.

Tiongkok meminta agar Indonesia tidak perlu khawatir dengan masuknya tenaga kerja dari luar negeri. Pasalnya, perusahaan Tiongkok akan meminta mereka untuk menjalani tes covid-19 sesuai peraturan yang diberlakukan oleh Indonesia.

Baca juga: Rencana Masuknya 500 TKA Menciderai Keadilan Buruh

"Hanya aliran personel bergerak, perusahaan dan proyek baru bisa beroperasi secara normal," katanya. Pemulihan aliran personel tersebut, sambungnya, memiliki banyak keuntungan bagi Indonesia dalam penerapan 'normal baru' untuk membuka kembali kegiatan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi.

Pada kesempatan yang sama Political Counsellor Qiu Xinli menyampaikan bahwa Anggota Dewan Negara selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok Wangyi telah melakukan pembicaraan via telepon dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan pada 4 Juni.

Pembicaraan tersebut membahas mengenai pembukaan jalur cepat yang akan melancarkan kunjungan dua arah yang diperlukan dari kedua negara.

"Dalam konferensi virtual antara pejabat tingkat wamenlu dari kedua negara minggu lalu, kedua pihak setuju jalur cepat itu akan dibuka sebelum akhir Juni," katanya.

Kedua pihak, sambungnya, juga membahas mengenai bagaimana membuka Jalur Hijau bagi transportasi barang-barang penting untuk membantu proyek kerja sama kedua negara agar bisa segera beraktivitas kembali.

Baca juga: DPR Minta Pemerintah Lebih Tegas Larang WNA dan TKA Masuk RI

Sementara itu, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan bahwa dalam menghadapi normal baru saat ini, Tiongkok bersedia bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia untk memperkuat bantuan timbal balik dalam memerangi epidemi, mempertahankan momentum positif perkembangan hubugan kedua negara, memperdalam kerja sama di berbagai bidang dan juga mengalahkan pandemi covid-19 serta mengatasi krisis.

"Kami sangat percaya bahwa pandemi tidak dapat menghalangi langkah perkembangan hubungan kedua negara, krisis tidak dapat membelenggu pendalaman kerja sama kedua negara," tegasnya. (Nur/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya