Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi bergerak menguat terbawa kenaikan bursa saham global.
Pada pukul 09.16 WIB, IHSG menguat 101,1 poin atau 2,1% ke posisi 4.917,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 21,38 poin atau 2,89% menjadi 761,23.
"Penguatan bursa AS semalam serta bursa regional pagi ini diharapkan mampu membawa IHSG ikut menguat," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan di Jakarta, Selasa (16/6).
Semalam bursa AS ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,62%, S&P 500 menguat 0,83%, dan Nasdaq naik 1,43%. Bursa berbalik arah dari awalnya dibuka dan diperdagangkan di zona negatif.
Pelaku pasar menyambut baik kebijakan The Fed memperluas pembelian surat utang korporasi yang semula hanya di pasar primer, kini juga dilakukan di pasar sekunder.
Baca juga: Wall Street Ditutup Menguat karena Pengumunan Kebijakan The Fed
Dari Asia, pada perdagangan kemarin bursa ditutup melemah. Sementara IHSG ditutup melemah 1,3% ke level 4.816 di tengah jual bersih asing sebesar Rp565,9 miliar di pasar reguler.
Data neraca perdagangan Mei 2020 tercatat surplus US$2,09 miliar, di tengah penurunan ekspor dan impor sebesar 28,95% dan 42,2% (yoy).
Namun, berita positif ini tampaknya tidak berpengaruh pada IHSG dan rupiah yang ditutup flat 0,1% pada level Rp14.115 per dolar AS.
Dari pasar domestik, hari ini akan rilis data penjualan ritel April 2020. Penjualan ritel domestik telah mengalami penurunan empat bulan berturut-turut semenjak Desember 2019 dan diproyeksi akan kembali turun pada April 2020 sebesar 11,5% (yoy).
Sementara itu, pada Selasa malam ini juga akan diumumkan data penjualan ritel AS Mei 2020, yang diperkirakan akan naik 8% (konsensus).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 714,56 poin atau 3,32% ke 22.245,51, indeks Hang Seng naik 615,58
poin atau 2,59% menjadi 24.392,53, dan indeks Straits Times menguat 58,22 poin atau 2,23% ke 2.672,1. (A-2)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menarik Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp13,8 triliun di 2024.
Banyak investor saat ini cenderung bersikap wait and see, menunggu kebijakan suku bunga diturunkan untuk mulai mengalokasikan dana ke altcoin.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI menyebut realiasai investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) masih jauh dari target.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved