Dihajar Pandemi, Neraca Dagang RI pada Mei Surplus US$2,09 Miliar

Despian Nurhidayat
15/6/2020 23:01
Dihajar Pandemi, Neraca Dagang RI pada Mei Surplus US$2,09 Miliar
Aktivitas bongkar-muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta(MI/Andry Widiyanto)

BANK Indonesia (BI) baru saja merilis neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei 2020 yang berhasil mencatat surplus US$2,09 miliar, setelah pada bulan sebelumnya defisit US$372,1 juta.

Berdasarkan komponen, surplus tersebut terutama didukung oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan perbaikan defisit neraca perdagangan migas.

Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Mei 2020 mencatat surplus US$4,31 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat defisit US$2,68 miliar.

"Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dilansir dari keterangan resmi, Senin (15/6).

Lebih lanjut, bila diperinci neraca perdagangan nonmigas Mei 2020 mencatat surplus sebesar US$2,10 miliar, berbalik dari capaian bulan sebelumnya yang defisit US$81,7 juta.

Baca juga : Terimbas Covid-19, Hulu Migas Pulih Tahun Depan

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas sejalan dengan permintaan domestik yang melemah akibat merebaknya dampak covid-19. Penurunan impor nonmigas terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang.

Sementara itu, ekspor nonmigas menurun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global yang juga melambat, meskipun beberapa komoditas seperti emas, serta besi dan baja membaik.

"Adapun neraca perdagangan migas pada Mei 2020 mencatat defisit sebesar US$5,4 juta, lebih rendah dari defisit pada bulan sebelumnya sebesar US$290,4 juta. Perbaikan defisit ini dipengaruhi penurunan impor migas sejalan dengan penurunan permintaan minyak mentah dan hasil minyak, dan peningkatan ekspor migas, terutama pertambangan gas," pungkasnya.

Ke depan, BI menegaskan akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya