Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Lahan Kilang Tuban Rampung 92%

Wan/E-2
29/5/2020 05:55
Lahan Kilang Tuban Rampung 92%
Seorang pekerja PT. TPPI Tuban, Jawa Timur, menunjuk lokasi tanah yang akan dimanfaatkan Pertamina untuk pembangunan kilang minyak.(ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo)

BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan perkembangan pembebasan lahan proyek pembangunan kompleks kilang minyak dan petrokimia di Tuban, Jawa Timur, sudah mencapai 92% dari total 841 hektare.

Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi mengatakan proyek investasi di Tuban termasuk dalam daftar Rp708 triliun investasi mangkrak. Sejak kerja sama antara Pertamina dan Rosneft terbentuk di tahun 2017, proyek pembangunan tertunda lama, salah satunya disebabkan kendala pembebasan lahan.

“Untuk mengatasi hal itu, BKPM pun mengambil langkah serius karena pembangunan kilang minyak masuk ke proyek infrastruktur prio­ritas sejak kabinet pertama Presiden Joko Widodo, baik dalam bentuk kilang baru (NGRR) maupun pengembangan kilang minyak yang ada (refinery development master project/RDMP),” papar Imam, kemarin.

Dalam rapat terbatas (ratas) tanggal 18 April 2019, Presiden Joko Widodo sempat memberi arahan tegas untuk memfasilitasi investor di sektor petrokimia dengan diberikan insentif investasi dalam bentuk tax holiday. Hal itu menandakan keseriusan pemerintah untuk merealisasikan mimpi membangun kilang minyak sendiri.

“Kepala BKPM turun langsung dengan menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Tuban, serta Pertamina. Penyelesaian proyek ini merupakan prioritas pemerintah untuk membangun hilirisasi industri di dalam negeri sehingga Indonesia dapat mengurangi defisit neraca impor, ketergantungan impor minyak, dan dapat membangun keta­hanan industri nasional,” kata Imam.

Menurut Imam, sebelumnya telah dibentuk tim khusus dari internal BKPM untuk mempercepat penyelesaian masalah di Tuban. Di awal Februari 2020, Kepala BKPM telah mengunjungi lokasi proyek untuk menyelesaikan negosiasi dengan masyarakat sekitar karena masih ada beberapa perizinan yang menyandera proyek itu hingga mangkrak.

Proyek itu, lanjut Imam, akan memberi dampak positif secara langsung, di antaranya penyerapan hingga 20.000 tenaga kerja pada saat kon­s­truksi dan 2.500 pekerja dalam tahap operasional. (Wan/E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya