Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
EKONOM senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengatakan pemerintah harusnya tidak membuang-uang dana untuk pelatihan online pada Program Kartu Prakerja.
"Mudah-mudahan (Program Kartu Prakerja) dibatalkan online-onlinenya. Insya allah saya sendiri bisa menghadirkan kursus online seperti itu bu Menteri. Semua gratis, bisa," kata Faisal Basri dalam forum dskusi online, Rabu (20/5).
Hal itu diungkapkannya langsung kepada Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah yang kebetulan keduanya menjadi pembicara dalam acara bertajuk Dunia Kerja Indonesia: Tetap Bangkit Saat Pandemi Covid-19.
Faisal mengatakan, pemerintah hanya menyia-nyiakan uang sebasar Rp 1,5 triliun ntuk pelatihan online yang sebenarnya bisa diakses gratis dan mudah. "Rp1,5 triliun itu darah dan keringat kita sama-sama, jadi jangan dihambur-hamburkan," lanjutnya.
Ia berpendapat pemerintah dapat memberi bantuan kepada semua yang terdampak covid, terutama pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pekerja yang dirumahkan berupa bantuan sosial.
"Karena pekerja yang terdampak itu sekarang enggak bisa bayar uang kost, enggak bisa bayar cicilan hutang sehingga mereka berhutang karena gajinya pas-pasan," katanya.
Sebagai solusi Faisal Basri pun menyarankan agar lebih mengutamakan pekerja usia muda baik yang terdampak covid-19 maupun yang sebelumnya belum mendapatkan pekerjaan. Ia menilai kelompok usia muda lebih strategis karen masih memiliki semangat dan tenaga yang besar.
"Kalau ibu Menteri mau pikirkan sama-sama cara terhandal untuk mengurangi angka pengangguran adalah dengan mereformasi SMK," katanya.
Ia pun menyarankan untuk membentuk vokasional training dan vokasional education dalam program reformasi SMK nantinya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved