Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

​​​​​​​Investor Tunggu Sikap The Fed, IHSG Bergerak Fluktuatif

Despian Nurhidayat
28/4/2020 10:20
​​​​​​​Investor Tunggu Sikap The Fed, IHSG Bergerak Fluktuatif
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (29/4) mengalami pergerakan yang sangat fluktuatif.(MI/ADAM DWI)

PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (29/4) mengalami pergerakan yang sangat fluktuatif. Di awal perdagangan IHSG sempat menguat selang beberapa menit kemudian mengalami tekanan.

Dari hasil pantauan pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,35% atau 12,06 poin ke posisi 4.529,30. Selama 30 menit, IHSG kemudian mengalami tekanan dan turun 0,21% atau 0,97 poin ke posisi 4.512,17.

Adapun indeks saham LQ45 menguat 0,43% ke posisi 672,30. Sebagian besar indeks saham acuan pun berada di zona hijau pada perdagangan hari ini.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan sudah memprakirakan hal ini dan ia memprediksi IHSG bergerak melemah. Secara teknikal, menurutnya pelemahan indeks mulai terbatas.

"Sejauh ini masih minim sentimen dan investor akan cenderung wait and see menunggu pernyataan The Fed (bank Sentral Amerika Serikat)," ungkap Dennies dilansir dari riset hariannya.

Menurutnya, level support IHSG berada di level 4.478 hingga 4.444. Sementara, area resistance IHSG berada di rentang  4.576 hingga 4.544.

Di lain pihak, riset Valbury Sekuritas memprakirakan IHSG akan bergerak ke arah positif, menyusul IHSG berhasil menghijau saat penutupan pasar kemarin.

"Kendati dibayangi ketidakpastian pasar sebagai dampak dari covid-19, namun untuk sementara ini pasar saham BEI berpotensi bergerak positif setelah pasar AS menguat pada Senin serta dukungan dari rupiah yang terus menunjukan apresiasi terhadap dolar AS," tulis Valbury Sekuritas dari laman resmi.

Baca juga: Indonesia Dapat Tambahan Pendanaan

Pada hari ini, sentimen pasar dari luar negeri sangat kuat dipengaruhi oleh Presiden Tiongkok, Xi Jinping yang mengatakan bulan ini bahwa Tiongkok harus bersiap-siap menghadapi kesulitan dan tantangan eksternal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam jangka panjang.

Otoritas Tiongkok telah memulai proses internal untuk meminta saran dari lembaga think tank, akademisi, dan lainnya tentang cara menghadapi lingkungan global yang semakin bermusuhan. Dipihak lain Presiden AS Donald Trump menunjukan AS sedang menyelidiki asal-usul Covid-19 di Wuhan.

Trump mengatakan bahwa akan ada konsekuensi jika Tiongkok ditemukan secara sadar bertanggung jawab atas wabah yang kini telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di seluruh dunia. Pemerintah Inggris dan Kanselir Jerman berada satu pihak dengan Trump. Hal Ini menunjukkan pasca covid-19 akan ada hubungan internasional yang tegang di dunia.

Baca juga: Harga Minyak Diperkirakan Naik di Tiga Bulan Kedepan

Sementara itu, dampak dari covid-19 bagi perekonomian Indonesia telah membuat pemerintah menggelontorkan dana untuk mendukung stumulus sebagai antisipasi agar risiko dapat berkurang.

Dana stimuslus bagi perekonomian akan membutuhkan dana yang terbilang besar, oleh karena itu dibutuhkan dana pinjaman. Pemerintah memastikan akan mengandalkan pinjaman dari lembaga multilateral untuk mendukung pembiayaan berbagai program stimulus.

Berkenaan dengan kebutuhan dana tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Bank Pembangunan Islam (IsDB) siap memberikan dana darurat untuk mengatasi dampak wabah covid-19 yang berkisar US$200 juta-US$250 juta.

Pemerintah memastikan IsDB akan memberikan dukungan bersama dengan lembaga multilateral lain seperti Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) untuk mengatasi covid-19. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik