Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
GUNA menekan dampak ekonomi akibat pandemi covid-19 di Indonesia pemerintah dan bank sentral mengaku memiliki langkah untuk memitigasi risiko dan program meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bahkan memprakirakan tahun depan, jika pola ekonomi pulih dan reformasi struktural berjalan baik, akan terjadi peningkatan.
"Tahun ini kan 2,3% , prediksi kita. Untuk tahun depan akan lebih tinggi prakiraan kami bisa saja 6%. Semula 5,2% tapi bisa lebih tinggi," ungkap Perry dalam video conference di Jakarta, Rabu (22/4).
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Perlu Direvisi ke Bawah
Dia mengungkapkan prakiraan BI juga disesuaikan dengan Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021. Perry menyebut memang secara statistik tahun ini pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dan tahun depan bisa lebih tinggi karena pemulihan dan statistik best effect.
Sebelumnya BI menjelaskan bank sentral berupaya agar pertumbuhan ekonomi tidak berada di bawah 2,3%. Hal ini dilakukan dengan cara stimulus fiskal yang telah diberikan pemerintah dan berkaitan dengan fungsi bank sentral, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Perry menyebutkan komite stabilitas sistem keuangan (KSSK) sempat menyampaikan jika dalam kondisi berat perekonomian bisa mencapai titik minus. Namun hal tersebut adalah skenario what if, bukan proyeksi.
"Kami berusaha keras untuk mencegah pertumbuhan ekonomi tidak turun di bawah 2,3%. Namun saat ini pertumbuhan ekonomi kita bisa minimal 2,3% dan bisa di atas 2,3% dengan stimulus yang diberikan untuk anggaran kesehatan, jaminan sosial, pemulihan ekonomi," pungkasnya. (Des/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved