Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

​​​​​​​Bulog: Komoditas Pangan dalam Kondisi Aman

M. Ilham Ramadhan Avisena
14/4/2020 16:03
​​​​​​​Bulog: Komoditas Pangan dalam Kondisi Aman
Pekerja memeriksa kualitas beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/4).(ANTARA/OKY LUKMANSYAH)

SEKRETARIS Perusahan Umum Badan Urusan Logistik Awaluddin Iqbal menuturkan, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini masih dalam kondisi yang aman dan relatif besar. Itu dikarenakan pada saat ini tengah terjadi musim puncak panen di beberapa wilayah.

"Jadi stok kita kurang lebih 1,4 juta ton saat ini. Pada posisi yang sama kita sedang melakukan penyerapan lagi, karena di seluruh wilayah, sentra produksi di Jawa, Sulawesi, NTT itu sedang panen," tuturnya saat dihubungi, Selasa (14/4).

Menurutnya berdasarkan mandatori yang diberikan pemerintah kepada Bulog untuk memiliki cadangan dikisaran 1-1,5 juta ton telah terpenuhi saat ini. Bulog juga disebut akan terus melakukan penyerapan, sehingga jumlah CBP kemungkinan bisa lebih banyak.

"Jadi kita tidak berbicara kecukupan. Tapi dengan angka itu, sampai habis lebaran itu masih cukup. Apalagi nanti ada puncak panen, jadi kita masih bisa menyerap dengan jumlah besar," kata Awaluddin.

Ia menambahkan, meski pandemi covid-19 melanda Indonesia, pendistribusian barang pokok tidak terkendala. Pasalnya dalam pembatasan sosial berskala besar, distribusi logistik utamanya pangan tetap diperbolehkan untuk dilakukan.

Baca juga: Tenang, Kondisi Pangan Aman sampai Agustus 2020

Meski begitu, Awaluddin menuturkan, apabila nantinya ada kendala, Bulog telah menyediakan sarana pemesanan secara daring. Dengan begitu, kerumunan orang dapat dihindari sejalan dengan seruan phsycial distancing untuk mencegah penyebaran covid-19.

"Kita sebetulnya telah melakukan pemasaran secara online dan sudah dilakukan di 7 wilayah, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, Medan dan Makassar. Itu sudah kita pasarkan secara online. Jadi masih berjalan normal," terang Awaluddin.

Selain beras, sambungnya, Bulog juga diminta pemerintah untuk mendatangkan gulq hingga 50 ribu ton. Hal itu akan terealisasi di akhir April atau awal Mei 2020 secara bertahap.

Begitu pula permintaan untuk mengimpor 29.750 ton raw sugar, itu telah dilakukan Bulog dan tinggal memproses menjadi gula putih. Sehingga, secara umum, kata Awaluddin, ketersediaan pangan dalam kategori yang aman.

Senada, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh menuturkan stok yang di Bulog saat ini dapat menggambarkan kondisi ketersediaan pangan yang aman.

"Dari stok yang ada di gudang saat ini, dan sekarang sedang panen di mana Bulog sedang menyerap gabah dan beras, insya Allah stok akan terus bertambah dan semoga tidak ada gangguan produksi," pungkasnya.

Merujuk dari data Bulog, per 9 April, stok beras yang berada di perusahaan mencapai 1.441.936 ton; daging kerbau 113,21 ton; bawang merah 0,27 ton; tepung terigu 614,64 ton; bawang putih 0,50 ton; gula pasir 5.068,53 ton; minyak goreng 781,15 kilo liter dan telur ayam 20,28 ton. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik