Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PERGERAKAN indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Kamis (9/4), berhasil rebound dan menapaki zona hijau. Dari pantauan Media Indonesia, pada pukul 09.00 WIB, IHSG turun 0,51% atau 23,66 poin di level 4.650,36.
Hasil ini sangat menggembirakan setelah pada perdagangan kemarin IHSG betah di zona merah dan terpantau turun 3,18% atau 151,94 poin di level 4.626,70 pada penutupan.
Hal ini pun sesuai dengan prediksi dari riset Valbury Sekuritas, di mana mereka menyatakan terlepas dari berbagai sentimen yang dibayangi ketidakpastian akibat wabah covid-19. Nampaknya faktor tersebut sementara ini dapat tereliminir bersamaan muncul faktor-faktor positif ke pasar.
"Saham AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat, harga minyak dunia cenderung naik dan perkiraan stabilitas rupiah. Akumulasi faktor positif ini membuka peluang bagi IHSG bisa melaju ke zona hijau," tulis Valbury Sekuritas dalam riset hariannya, Kamis (9/4).
Lebih lanjut, sentimen pasar dari dalam negeri akan berkaitan dengan keputusan pemerintah untuk melakukan penundaan pada proyek-proyek yang memang tidak prioritas. Proyek-proyek penting tidak direkomendasikan untuk dihentikan dan penyelesainnya disesuaikan dengan kondisi terkini.
Pemerintah kini tengah fokus dalam hal penanganan covid-19, untuk itu pemerintah memfokuskan diri dalam bidang kesehatan, jaring pengaman sosial, dan perlindungan dunia usaha. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi dampak covid-19.
"Pemerintah juga melakukan penghematan dari sejumlah aspek. Dengan dikeluarkannya Perpres dan Perppu, pemerintah sudah melakukan langkah-langkah yakni salah satunya, penghematan untuk kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak akan bisa dilakukan di tahun ini, seperti rapat, perjalanan dinas," lanjutnya.
Baca juga: BI: Global Bond Bisa Perkuat Cadangan Devisa
Selain itu pemerintah juga tengah me-review kegiatan yang tidak mendesak untuk ditunda pelaksanaannya. Langkah pemerintah ini bertujuan untuk mencegah agar dampak dari covis-19 bagi perekonomian nasional tidak mengguncang lebih dalam.
Di tengah guncangan ekonomi akibat covid-19, Bank Indonesia optimistis aliran modal asing akan kembali masuk ke Indonesia secara bertahap tiap kuartal. Masuknya aliran modal asing diprediksi makin deras pada kuartal IV seiring dengan meredanya dampak covid-19. Meski, tetap akan fluktuatif pada kuartal II dan sebagian kuartal III 2020.
Di sisi lain, cadangan devisa pada Maret 2020 menurun sebesar US$9,4 miliar menjadi US$121 miliar yang disebabkan pembayaran utang pemerintah yang telah jatuh tempo sebesar US$2 miliar dan pemasokan valas di pasar keuangan pada minggu ke-2 serta ke-3 Maret 2020 sebesar US$7 miliar.
Sementara itu, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, memprediksikan hal yang sebaliknya. Menurutnya, IHSG pagi ini juga akan melemah dan berada di level 4.302 hingga 4.718.
"Jelang akhir pekan yang merupakan pekan pendek jelang libur Paskah tentunya membuat pola gerak IHSG berpotensi untuk kembali bergerak melemah," pungkas William.
Sementara pergerakan market global dan regional juga turut memberikan sentimen terhadap IHSG pada hari ini. Namun, peluang koreksi masih dapat dimanfaatkan investor jangka panjang untuk melakukan akumulasi pembelian saham. (A-2)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved