Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Produksi Padi Aman, Harga Beras Stabil

Mediaindonesia.com
04/4/2020 12:17
Produksi Padi Aman, Harga Beras Stabil
Akan ada surplus 2,8 juta ton beras untuk produksi di bulan April ini.(DOK KEMENTAN)

Panen padi sudah mulai terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut data, Daerah Pengambilan Sampel Kerangka (KSA), BPS memperkirakan panen raya April dan Mei lebih luas dibandingkan bulan Maret. 

Bulan April luas panen sebesar 1,73 juta hektare (ha) atau setara 5,27 juta ton beras dan produksi Mei 3,8 juta ton beras. Akan ada surplus 2,8 juta ton beras untuk produksi di bulan April ini. Perkiraan stok beras April 2020 sebesar 6,7 juta ton dan mencapai 8 juta ton beras di bulan Mei nanti.

Sutarto Alimoeso, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) tidak menampik apa yang dimaksud dengan beras di Indonesia yang masih cukup dan surplus dalam menangani pandemi Covid-19 dan bulan suci Ramadhan nanti. “Memang bulan Maret kemarin produksinya belum di puncak seperti yang dilihat tahun-tahun lalu. Ya karena petani-petani ini bergeser tanamnya musim, banyak yang tanam di Januari, ”ungkapnya saat diwawancara via telepon pada Jumat (3/4).

Baca Juga: Tenang, Stok Beras Nasional Dipastikan Cukup Sampai Lebaran

Soetarto pun mengapresiasi langkah antisipatif Pemerintah menuju puncak panen raya nanti. Sudah ada pergerakan yang meminta harga aman melalui Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). “Kebetulan Perpadi ambil bagian dalam program ini. Jadi Kementan yang menggandeng penggilingan-penggilingan kecil untuk membantu serap gabah petani, dan darimana modalnya, digandeng jugalah lembaga keuangan seperti KUR dari perbankan untuk menggabung penggilingan yang kecil-kecil ini, ”katanya.

Soetarto menerima Pemerintah sudah selangkah lebih maju menanyakan bagaimana kedepan nanti meminta harga tidak bergejolak. Di samping itu juga menghidupkan kembali penggilingan skala kecil kembali lebih berdaya. Sudah banyak yang menikmati program ini, mereka dapat mengembangkan usahanya yang semula hanya ada penggilingan yang bisa menambah modal untuk membeli alat pascapanen yang lain, sedang mencari nilai tambah berasnya lebih tinggi.

Ia juga meminta masyarakat tidak perlu memikirkan akan memasok pangan dalam negeri karena hitungannya bulan ini memang sudah puncak panen raya. Kondisi wabah covid 19 tentu saja akan membawa petani untuk tetap berproduksi. Hanya yang perlu dijaga bersama saat ini jangan sampai ada hambatan di produksi beras di penggilingan padi dan distribusi antar wilayah.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Stok Beras Aman Sampai Lebaran

Sama halnya dengan Soetarto, Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menyambut positif langkah pemerintah yang sudah antisipatif dan turun tangan seperti melakukan serap gabah petani, melakukan kerjasama dengan penggilingan, dan hari ini juga membahas dengan gojek untuk mencari antar bahan pangan .

“Saya kira Pemerintah harus melakukan beberapa langkah inovatif dan strategis untuk menjamin rakyat tentang apa yang akan tetap dicarikan solusinya,” ujar Winarno.

Dengan adanya Kostraling ini, Winarno berharap puncak pendapatan raya nanti harga di tingkat petani akan tetap stabil dan tidak sampai di bawah HPP. Terima kasih atas biaya produksi petani.

Diperoleh, berdasarkan Permendag 24 tahun 2020 yang baru ditetapkan, HPP untuk gabah kering hasil panen naik menjadi Rp4.200 per kg.

Di tempat yang berbeda Gatut Sumbogodjati, Direktur PPHTP Ditjen Tanaman Pangan Kementan saat diwawancarai mengatakan bahwa lebih banyak wilayah di Indonesia sedang panen.Catatannya selama 6 hari bertambah dari 29 Maret sampai 3 April sudah ada 163 Kabupaten yang bertambah dan siap panen, ada bukti 679 foto dan 105 video yang kami kumpulkan. “Ini kondisi nyata di lapangan, jadi kami ada hitungan matematis dengan BPS dan kami juga ada laporan nyata di lapangan, beber Gatut.

Laporan produktivitas yang dihasilkan masih tinggi, contohnya di Jabar, Jatim, Jateng rata-rata 7-8 ton per ha, bahkan ada yang bisa mencapai 10 ton / ha. Untuk luar Jawa banyak yang di atas 5 ton per ha. Jadi tidak benar-benar ada penurunan. Terkait harga, dengan kadar air 15%. masih bagus di kisaran Rp4.600 per kg GKP. Sementara harga beras medium di PIBC untuk IR 64 III harga masih di Rp8.500 dan IR 42 di harga Rp11.500, jika ditilik tahun lalu harga di kisaran yang sama, tidak ada kenaikan. Jadi tidak perlu risau, kami membutuhkan stok bulan April ini aman, tukas Gatut. (RO / OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik