Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PELAKU industri elektronika mulai merasakan dampak penurunan arus aktivitas perdagangan dengan Tiongkok akibat virus korona. Arus pasokan komponen dan bahan baku dari ‘Negara Tirai Bambu’ itu mulai tersendat sehingga mengancam kegiatan produksi dan ekspor industri elektronika nasional.
“Sebagian bahan baku dan komponen produk elektronika, kita masih menggunakan komponen dari Tiongkok karena harganya memang lebih bersaing dibandingkan pemasok negara lain. Dengan adanya wabah virus korona saat ini, pasokan komponen dari Tiongkok mulai tersendat. Ini tentu akan sangat mengganggu kegiatan produksi dan ekspor industri elektronika nasional,” keluh Ketua Umum Gabungan Elektronika (Gabel) Oki Widjaya di Jakarta, kemarin.
Ia berharap pemerintah segera mengeluarkan kebijakan yang dapat membantu pelaku industri elektronik mengatasi masalah pasokan bahan baku dan komponen itu.
“Melihat dampak virus korona yang kian masif, kami harap pemerintah memberi perhatian terhadap pasokan komponen ini, agar tidak berdampak buruk pada kinerja produksi dan ekspor industri elektronika nasional,” ucap Oki.
Oki yang juga Presiden Direktur PT Galva Technologies Tbk itu mengingatkan, industri elektronik merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan agar lebih berdaya saing global, khususnya dalam kesiapan memasuki era industri 4.0.
Untuk itu, Gabel mendesak, melalui koordinasi Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Perindustrian, Perdagangan, Tenaga Kerja, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, pemerintah segera menyusun sinergi penyelamatan sektor industri primadona ekspor dari dampak buruk penyebaran virus korona.
Sekjen Gabel Daniel Suhardiman menambahkan, pemerintah perlu menyiapkan payung antisipasi terhadap kemungkinan pukulan keras terhadap sektor elektronik akibat virus korona. Kebijakan itu minimal mendorong dan membantu pelaku industri elektronik mendapatkan sumber pasokan alternatif dari negara lain selain Tiongkok untuk sementara waktu.
“Misalnya dengan memberi insentif agar pengadaan material bahan baku dari negara non-Tiongkok agar hargaya tetap kompetitif. Apakah pengurangan beban biaya logistik, energi, dan sebagainya,” kata dia.
Industri perlu kreatif
Saat dihubungi di kesempatan berbeda, ekonom dari Centre for Strategic International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mencatat, di sektor manufaktur, Tiongkok menyumbang 40% bahan baku untuk kebutuhan industri Indonesia.
Ia menyebutkan, industri harus kreatif mencari negara suplier lain selain Tiongkok. Sebab, bila tidak dilakukan maka berhenti produksi karena keterbasan bahan baku akan sangat mungkin terjadi.
“Ini permasalahan bisnis sebetulnya. Ini kesempatan pelaku industri, tidak saja elektronik, mencari negara lain sebagai suplier dan tidak bergantung pada Tiongkok,” kata Yose.
Selain Tiongkok, lanjut Yose, pelaku industri elektronik bisa menjadikan Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia sebagai negara suplier bahan baku industri manufaktur. Akan tetapi diakui olehnya biaya yang dikeluarkan akan sedikit lebih besar ketimbang mengimpornya dari Tiongkok.
Selanjutnya, peran pemerintah ialah membuat kebijakan yang meringkankan beban industri dalam negeri. (E-2)
REIWA merupakan produk lokal yang membawa perangkat elektronik rumah tangga dengan desain stylish dan teknologi unggul.
Gadget-gadget tersebut disita dari para importir karena di saat barang itu masuk ke Indonesia tidak dilengkapi dengan surat-surat kepabeanan.
Limbah elektronik itu berasal dari jemput bola ke rumah-rumah, dropbox yang ditaruh di kantor pemerintahan hingga pengumpulan yang dilakukan Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengupayakan pemberlakuan elektronisasi angkutan layanan umum.
Limbah elektronik dikumpulkan dari puluhan tempat penampungan. Pemprov DKI juga menyediakan layanan jemput sampah elektronik dengan berat minimal 5 kg.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan limbah elektronik (e-waste) sebanyak 22.683 kilogram sepanjang periode Februari sampai Oktober 2020.
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved