Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Di tengah ketidakpastian global dan konsumsi domestik yang melambat, PT Bank Central Asia Tbk dan entitas anak mampu membukukan kinerja positif pada tahun 2019.
Perusahaan berhasil mencatat laba bersih setelah pajak mencapai Rp28,61 triliun atau tumbuh 10,5% dibandingkan tahun sebelumnya yakni 25,9 triliun.
"Kepercayaan nasabah merupakan aset kami yang berharga serta merupakan fondasi pertumbuhan perbankan transkasi dan dana CASA (dana murah). BCA berhasil mencatat pertumbuhan kinerja yang baik di tahun 2019 dengan kenaikan laba sebelum provisi dan pajak penghasilan (PPOP) sebesar 15,5% ditopang oleh pertumbuhan laba operasional sebesar 13,6%," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, di Jakarta (20/2).
Selain itu, BCA juga mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam perbankan transaksi dan penyaluran kredit sehingga dana giro dan tabungan CASA dapat tumbuh 9,9% mencapai Rp532,0 triliun dan total kredit meningkat 9,5% menjadi Rp603,7 triliun.
Dijelaskannya, pertumbuhan kredit didukung oleh segmen bisnis, termasuk kredit korporasi yang tumbuh 11,1% menjadi Rp236,9 triliun dan peningkatan kredit komersial & SME sebesar 12,0% menjadi Rp202,9 triliun pada Desember 2019. Sementara itu kredit konsumer tumbuh 4,3% menjadi Rp158,3 triliun di mana segmen KPR tumbuh 6,5% menjadi Rp93,7 triliun. KKB turun 1,1% menjadi Rp47,6 triliun dan outstanding kartu kredit tumbuh 9,4% menjadi Rp14 1 triliun.
Pada periode yang sama, pembiayaan Syariah tumbuh 15,2% menjadi Rp5,6 triliun. Pertumbuhan kredit BCA yang berkelanjutan dapat tercapai berkat kualitas kredit yang terjaga melalui penerapan prinsip kehati-hatian secara konsisten. NPL tercatat pada level 1,3% pada Desember 2019, dibandingkan 1,4% pada tahun sebelumnya.
"Kami berkomitmen untuk terus melakukan investasi jaringan dan menciptakan inovasi digital untuk momenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang. Dengan upaya-upaya tersebut, BCA dapat mencapai pertumbuhan dana inti CASA yang Iebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 9,9% menjadi Rp532,0 triliun dan berkontribusi sebesar 75,5% dari total dana pihak ketiga pada Desember 2019.
Adapun, jumlah rekening dana pihak ketiga juga menunjukan tren peningkatan sebesar 14,2% dan hampir mencapai 22 juta rekening pada akhir 2019 melaIui layanan pembukaan rekening online maupun di cabang. Sementara itu, deposito mengalami pertumbuhan sebesar 14,4%. mencapai Rp172,8 triliun. Pada akhir tahun, total dana pihak ketiga tumbuh sebesar 11,0% menjadi Rp704,8 triliun.
Peningkatan beban operasional juga diimbangi oleh pertumbuhan pendapatan operasional. Di sisi pendapatan, BCA membukukan penumbuhan pendapatan operasional sebesar 13,6% menjadi Rp71,6 triliun didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 12,1% menjadi Rp50,8 triliun dan pertumbuhan pendapatan operasional lainnya sebesar 17,5% menjadi Rp20,8 triliun.
Sedangkan di sisi biaya beban operasional meningkat 11,2% menjadi Rp30,7 triliun, sehingga rasio cost to income (CIR) terkelola dengan baik dan tercatat sebesar 43,7% (FY 18: 44,3%). Rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat pada level yang sehat masing-masing sebesar 23,8% dan 80,5%. Rasio pengembalian terhadap aset (RCA) tercatat sebesar 4,0% sementara rasio pengembalian terhadap ekuitas (ROE) sebesar 18,0%. (Van/E-1 )
PT Jasaraharja Putera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Keuangan (RUPS LK) untuk Tahun Buku 2024.
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
BSI mencatat, penyaluran pembiayaan pada semua segmen tumbuh positif di mana segmen wholesale tumbuh 17,27% yoy, retail tumbuh 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.
Bird mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1,30 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,61% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp519,43 miliar.
DI tengah ketidakpastian global, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved