Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Adhi Commuter Properti bersiap untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) di kuatal II-2020. Untuk itu, perusahaan pun meningkatkan target penjualan dan memperbanyak portofolio produk properti high rise building serta landed-house berbasis Transit Oriented Development (TOD).
"Untuk undewriter bentar lagi finalisasi, jadi kemungkinan kita ada 9 underwriter. Sekarang dalam prosea finalisasi mungkin akhir bulan ini sudah final. Kenapa Q2 ? karena kami optimis dengan pasar ke depan. Semua sudah realisasi tinggal tunggu undewriter ya, swasta juga kita undang," ujar Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM ACP Mochamad Yusuf, di Jakarta (18/2).
Ia menjelaskan, rencana IPO perusahaan sudah ada sejak 2019 lalu. Akan tetapi karena kondisi pasar belum memungkinkan sehingga ACP menunda realisasinya ke tahun ini.
Adapun, dana IPO yang ditargetkan mencapai Rp2,5 triliun. Sekitar 80% IPO akan digunakan menambah belanja modal (capex) 2020 yang ditargetkan mencapai Rp3,5 triliun.
Baca juga : Lepas 2 Miliar Saham, Diamond Land Resmi Melantai di BEI
"Jadi kita punya kas internal Rp500 miliar sampai triwulan 1. Kemudian kita rencana menerbitkan surat utang Rp1 triliun ful. Jadi total (capex) Rp3,5 triliun akan terpenuhi dari IPO, surat utang dan juga internal," imbuhnya.
Lebih lanjut, total capex Rp3,5 trilun tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek properti berbasis TOD di tahun ini. Saat ini, perusahaan sedang menggarap 12 proyek dan akan ditambah 6 proyek baru .
"Dengan menargetkan 6 proyek pengembangan Iahan baru di kawasan Tangerang, Bogor, hingga Depok, dan juga didukung dengan Iangkah kami untuk memulai IPO di tahun ini, kami bisa mendapatkan kinerja yang Iebih bagus lagi di akhir tahun nanti," katanya.
Dia menambahkan, seiring dengan optimisme dalam meningkatkan performa pada 2020 yang didukung perolehan atas bank tanah sekitar 180 Ha di tahun lalu, hingga seat ini ACP akan mengembangkan kawasan dengan total luas lahan sekitar 600 Ha.
Perusahaan saat ini sedang menjalankan 12 proyek yang berada di sepanjang jalur KRL Jabodebek dan TransJakarta. (OL-7)
Investasi ini bertujuan untuk mendukung pasar yang kuat di Indonesia dan menjadi dasar penting bagi pertumbuhan jangka panjang bisnis kemasan terpadu dari SCGP.
Rapat menyetujui payout ratio sebesar 81,78% ini dengan rincian 60% atau sebesar Rp11,20 triliun merupakan dividen tunai dan 21,78% atau Rp4,06 triliun merupakan dividen spesial.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, perusahaan yang memiliki dan mengelola klub sepakbola profesional Liga 1 Indonesia Bali United, kini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Lalu, akan diputuskan mengenai status Liga 1 dan kejelasan subsidi klub. Kelima, akan dibahas soal pengunduran diri salah satu komisaris.
Di Wall Street, harga saham MU turun 6% setelah pada Senin (19/4) naik 7% pascapengumuman pembentikan Liga Super Eropa.
Pengusaha asal Inggris itu disebut tertarik membeli MU. Menyusul laporan Bloomberg terkait keluarga Glazer yang berencana menjual saham minoritas di MU.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved