Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kepri Tutup Pintu Masuk Daging Babi Asal Sumut

Antara
27/1/2020 04:30
Kepri Tutup Pintu Masuk Daging Babi Asal Sumut
Sedikitnya 366 bangkai babi dikuburkan di beberapa titik dari 5.800 ekor babi mati yang diduga akibat wabah virus Hog Kolera(demam afrika)i(ANT/IRSAN MULYADI )

Balai Karantina Pertanian Tanjungpinang telah menutup masuknya daging babi asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
 
"Penutupan pengiriman daging babi asal Sumut ini setelah terdeteksinya virus penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi di daerah tersebut," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Tanjungpinang, Donni Muksydayan, Minggu (26/1).
 
Donni menyatakan sebagian besar negara di Asia saat ini telah ditemukan adanya virus ASF, kecuali Malaysia dan Singapura yang belum didapati adanya penyakit menular pada babi tersebut.
 
"Pada tahun lalu ditemukan di Sumatera Utara, ini yang kita khawatirkan. Maka itu, kami telah menutup pengiriman Babi dari daerah itu," ujarnya.
 
Pada kesempatan ini, Donni memastikan di Kepri belum ditemukan adanya virus ASF.
 
Dia katakan, penting bagi pihaknya untuk melakukan pencegahan terhadap produk makanan yang dibawa dari luar yang berpotensi membawa hama penyakit ASF.
 
Lebih lanjut, Donny mengungkapkan jika virus demam babi Afrika itu masuk ke Kepri, dapat menyebabkan matinya hewan ternak babi dengan persentase yang tinggi dan intensitas serangan yang sangat cepat.
 
"Apalagi Kepri ini punya ternak babi di Pulau Bulan, Batam. Bahkan, setiap hari kita ekspor sekitar 1.000 ekor ke Singapura,"; jelasnya.
 
Untuk diketahui, African Swine Fever (ASF) atau demam Babi Afrika merupakan virus yang tidak berbahaya bagi manusia, tetapi mematikan untuk babi. Sejauh ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah penularan virus tersebut.(E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya