PGN Siap Dukung Pemerintah Hadirkan Gas Murah bagi Industri

(Van/E-3)
22/1/2020 05:40
PGN Siap Dukung Pemerintah Hadirkan Gas Murah bagi Industri
(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

PT Perusahaan Gas Negara (PGN), selaku perusahaan yang mengelola sektor gas nasional, siap mendukung langkah pemerintah untuk menurunkan harga gas industri sehingga mendorong industri nasional menjadi lebih kompetitif.

Saat ini PGN sedang mempertimbangkan beberapa opsi untuk diterapkan sesuai kebijakan pemerintah tersebut, yakni pengurangan penerimaan negara, domestic market obligation (DMO) atau penyerapan gas dalam negeri hingga pemberlakuan impor gas.

"Penurunan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) tergantung pada kebijakan pemerintah dan SKK Migas. Kami terus terang sedang berdiskusi juga dengan Kementerian ESDM agar bisa mencapai nilai tujuan yang digariskan pemerintah kepada sektor industri, yakni sebesar US$6 per MMBTU," kata Direktur Utama PGN Gigih Prakoso Soewarto di Kantor PGN, Jakarta, kemarin.

Selain itu, untuk opsi kedua DMO, menurutnya, sangat dibutuhkan untuk alokasi khusus ke industri-industri dalam negeri. Pihaknya pun sudah menghitung kebutuhan industri yang perlu mendapat insentif.

"Sebanyak 320 juta standar kaki kubik (mmscfd) itu kebutuhan gas yang diharapkan dengan alokasi DMO harga khusus. Dengan kepastian ini tentunya pasokan industri akan kita pastikan bisa diterima, kemampuan mereka (industri) membayar gas juga lebih murah," ungkapnya.

Di samping itu, pihaknya juga tetap mempertimbangkan opsi impor gas. Meskipun opsi itu dinilai kurang tepat dan tidak sesuai dengan visi pemerintah, menurut Gigih, impor bisa dijadikan penyeimbang pasokan gas nasional. Pasalnya, pihaknya juga membutuhkan harga gas yang kompetitif dari sumber-sumber gas luar negeri.

"Kami akan tetap membuka peluang dan kesempatan apabila dimungkinkan untuk mengimpor dan menurunkan harga khusus untuk sektor industri tertentu," pungkasnya.

Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PGN, kemarin, sepakat mengangkat mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar sebagai komisaris utama menggantikan IGN Wiratmadja Puja.

Terkait tugas barunya, Archandra menegaskan dirinya mendukung penuh upaya-upaya perusahaan dalam menjalankan tugas pemerintah. Menurut Arcandra, potensi-potensi perusahaan yang perlu ditingkatkan ke depan ialah terkait infrastruktur gas Tanah Air seperti pembangunan jaringan gas. (Van/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya