Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTORAT jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akan menghentikan subsidi harga LPG 3kg mulai pertengahan 2020. Harga gas bersubsidi itu nantinya akan disesuaikan dengan harga pasar.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengungkapkan, kebijakan tersebut merupakan upaya Pemerintah untuk mengurangi subsidi di sektor migas. Menurutnya, sektor migas menjadi penyumbang terbesar penyaluran subsidi Indonesia.
"Secara Pemerintah kita ingin mengendalikan harganya, ya karena itu salah satu kontribusi subsidi terbesar di Republik ini," katanya usai acara peluncuran ODSP SKK Migas, Jakarta (15/1).
Untuk penyesuaian harga LPG 3kg, Ditjen Migas, kata Ego, masih mementukan formula harga yang tepat untuk tabung gas berwarna oranye itu.
"Ya kita sedang membangun sistem lah, tapi progresnya di teman-teman di Dirjen Migas pastinya seperti apa. Apakah mereka mau lakukan bertahap," imbuhnya.
Baca juga : Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Ada Dugaan Ulah Spekulan
Sebelumnya, Dirjen Migas Djoko Siswanto mengatakan, harga LPG 3kg akan disesuaikan dengan harga pasar seperti LPG 12 kg.
"Sama lah dengan LPG 12 kilogram, tinggal dibagi 3 atau 4 saja, nanti kita lihat," katanya di Jakarta kemarin, Selasa (14/1).
Saat ini, harga LPG 12kg berada di kisaran Rp141 ribu atau sekitar Rp11.750 per kg. Mengacu pada perhitungan tersebut, harga LPG 3kg akan menjadi Rp35.250 atau naik sekitar 75% dari harga saat ini di kisaran Rp20 ribu.
Akan tetapi Kementerian ESDM memastikan bahwa masyarakat miskin yang memakai LPG kg akan tetap mendapat subsidi. Subsidi akan diberikan melalui kebijakn yang selektif dengan cara langsung ke sasaran menggunakan skema barcode yang terhubung dengan perbankan.
"Uji coba di beberapa tempat pakai kartu, Pertamina pakai QR code. Nanti yang beli LPG 3kg langsung terekam. Misalnya, beli 3 tabung Rp100 ribu, nanti langsung transfer ke QR ini. Data sudah ada, kebijakan seperti apa, belum diputuskan," ungkap Djoko.(van)
Saat ini harga eceran tertinggi gas elpiji 3 kg di Kecamatan Matangkuli, Paya Bakong dan Pirak Timu, Aceh Utara yang semula Rp18 ribu per kg dijual menjadi Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kg.
15 ribu pangkalan resmi LPG 3 kg bersubsidi memiliki ciri-ciri di lokasi penjualan ada plang penanda yang mencantumkan nama pangkalan, nomor registrasi, HET, nama agen dan call center.
Pada tingkatan pengecer harga terpantau antara Rp25.000 hingga Rp28.000. Sementara HET yang sudah ditentukan adalah Rp18.000 per tabung.
MASYARAKAT Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi kesulitan mendapatkan gas bersubsidi ukuran 3 Kg (gas melon)
POLDA Kalimantan Selatan menangkap sedikitnya 15 orang dari 15 kasus praktik penyimpangan gas LPG 3 kilogram bersubsidi (gas melon) sepanjang 2020 di wilayah tersebut.
Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Temanggung Heri Kardono mengatakan, tahun 2020 lalu kuota gas bersubsidi untuk Temanggung sebanyak 21 metrik ton. Jumlah itu setara dengan 7 juta tabung gas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved