Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Konflik Amerika Serikat dan Iran tidak memberi dampak signifikan terhadap kondisi makroekonomi Indonesia, stabilitas eksternal, maupun nilai tukar rupiah.
Hal tersebut terbukti dengan menguatnya nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta kemarin. Rupiah ditutup menguat 82 poin atau 0,6% di level 13.772 per dolar AS ketimbang posisi hari sebelumnya 13.854 per dolar AS. Penguatan itu didukung sentimen eksternal dan domestik.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo nilai tukar rupiah menguat sesuai dengan fundamental dan kebijakan yang ditempuh.
“Kami sebut risiko geopolitik global. Kami tak melihat dampak signifikan terhadap kondisi makroekonomi, maupun stabilitas eksternal dan juga terhadap nilai tukar rupiah. Terbukti rupiah bergerak menguat sesuai fundamental dan kebijakan yang ditempuh,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut Perry mengakui bahwa beberapa risiko akibat kondisi geopolitik dunia seperti konflik AS-Iran dan Brexit akan berpengaruh pada Indonesia. Kendati demikian pengaruh yang terjadi hanya dalam jangka waktu yang pendek. Artinya, pengaruh tersebut tidak bersifat secara signifikan.
“Dalam jangka pendek tentu saja beberapa risiko geopolitik berkaitan Iran-AS atau Brexit berpengaruh dalam jangka pendek, tapi itu secara fundamental tidak berpengaruh secara signifikan,” imbuhnya.
Perry mengatakan BI akan terus memantau berbagai perkembangan global secara berkelanjutan. Ia pun melihat hal positif lewat adanya sinyal perbaikan hubungan dagang antara AS dan Tiongkok. Dalam waktu dekat, sambungnya, akan ada penandatanganan kesepakatan kedua negara.
Kesepakatan ini bagi Perry memberi persepsi positif bahwa ekonomi dunia tahun ini bisa mencapai 3% meningkat dari tahun lalu yang sebesar 2,9%. “Tentu saja BI terus memantau berbagai perkembangan global secara berkelanjutan. Yang juga positif ialah hubungan dagang antara AS dan Tiongkok yang dalam waktu dekat akan ada penandatanganan kesepakatan,” jelasnya.
Pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dinilai tetap terjaga, meski adanya konflik tersebut dan Bank Dunia baru-baru ini memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,7% menjadi 2,5%.
Pengamat ekonomi senior CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan pertumbuhan Indonesia tidak akan terpengaruh pemangkasan ini karena ekonomi Indonesia tidak bergantung kepada kondisi global.
Piter mengatakan penurunan proyeksi angka pertumbuhan ekonomi dunia ini disebabkan perdagangan dan investasi global yang belum membaik pada 2020 ini.
Piter menegaskan, meski perlambatan ekonomi global ini berdampak negatif, Indonesia tidak perlu khawatir berlebihan. Pasalnya, selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia didapatkan dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Keduanya berkontribusi hingga sebesar 80% terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“Share net ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi kita relatif kecil. Sementara kontribusi konsumsi rumah tangga dan investasi mencapai 80%. Artinya, meskipun global terpuruk, kita masih bisa memacu pertumbuhan ekonomi kita dengan fokus memperbaiki konsumsi rumah tangga dan investasi,” paparnya. (Mir/Ant/E-3)
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved