Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DEFISIT APBN per Oktober 2019 yang mencapai Rp289,1 Triliun (1,80% dari PDB) dinilai wajar. Hal itu mengingat adanya peningkatan belanja negara sementara target penerimaan pajak semakin jauh dari target.
Hal tersebut disampaikan Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah.
"Pelebaran defisit bukan suatu yang buruk apalagi sebuah dosa," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (18/11).
Menurutnya, pemerintah memang telah memproyeksikan defisit akan berada di atas 2%. "Strategi pelebaran defisit ini seharusnya yang diambil pemerintah ke depan," imbuhnya.
Di tengah perlambatan global, kata Piter, pemerintah harus meningkatkan permintaan domestik khususnya lewat konsumsi dan investasi.
Baca juga : Sri Mulyani Puas dengan Realisasi Belanja
"Itu bisa dilakukan dengan memberikan insentif fiskal berupa kelonggaran pajak, serta meningkatkan belanja. Konsekuensinya defisit APBN melebar, utang pemerintah meningkat. Ini yang disebut kebijakan kontrasiklus, melawan perlambatan global," jelasnya.
"Banyak negara melakukan kebijakan ini, membiarkan defisit fiskal melebar yang artinya utang pemerintah meningkat," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan defisit APBN 2019 per Oktober mencapai Rp289,1 triliun atau 1,80% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit anggaran tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar Rp229,7 triliun atau 1,56% dari PDB.
"Posisi bulan Oktober defisit kita adalah pada angka Rp289,1 trilun atau sebesar 1,80% terhadap GDP," katanya saat konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (18/11). (Ol-7)
UNDANG-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (UU Polri) digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai transparansi pembiayaan
Penambahan tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) baru pada tahun 2026 dinilai berpotensi besar memberikan dampak ekonomi jika diimplementasikan secara optimal dan akuntabel.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menteri, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait reformasi fiskal.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta jajarannya di bidang perekonomian untuk memfokuskan belanja negara kepada program-program penting
Presiden Prabowo selama ini selalu mengatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam dan ini harus dibuktikan dengan menjadikan kekayaan itu sebagian besar menjadi milik negara.
Kementerian Keuangan mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp4,88 triliun dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved