Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menteri Teten Beberkan Tiga Poin Dorong UMKM dan Koperasi

Hilda Julaika
10/11/2019 21:40
Menteri Teten Beberkan Tiga Poin Dorong UMKM dan Koperasi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) didampingi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM), Teten Masduki (kiri)(MI/ Susanto)

MENTERI Koperasi dan UMKM Teten Masduki membeberkan tiga poin jitu agar UMKM dan koperasi Indonesia bisa berjaya.

"Pertama, manfaatkan digitalisasi ini dengan membuat platform yang bisa memperluas pasar UMKM. Kedua, memberikan sentuhan teknologi produksi atas produk-produk UMKM. Dan ketiga, menyediakan fasilitas skim pembiayaan yang sesuai dengan karakeristik UMKM," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menjadi pembicara pada talkshow "Membangun Komunitas Petani, Peternak, Nelayan Cyber" pada acara Kongres ke-2 dan HUT ke-8 Partai Nasdem, Jakarta, Minggu (10/11).

Ia menambahkan, untuk bisa mengakses pembiayaan khususnya dari perbankan, para UMKM atau kelompok tani itu bisa tergabung dalam wadah koperasi sehingga memiliki badan hukum, yang memudahkan lembaga pembiayaan seperti perbankan untuk bisa membiayai. Artinya, koperasi menjadi agregasi dari UMKM semisal kelompok pertanian, peternakan, perikanan, kuliner maupun kerajinan.

Disebut sebagai agregasi karena sektor UMKM terhitung sangat luas dan rumit. Dengan jumlah lebih dari 63 juta yang 98% berbentuk usaha mikro, maka butuh kebijakan yang bisa menjangkau semua. Namun, data menyebutkan meskipun UMKM menyumbang 60% PDB, umumnya mereka belum masuk pada value chain (rantai produksi).

Menteri Teten pun mengatakan, aplikasi-aplikasi digitalisasi menjadi sangat penting untuk menghubungkan antara petani, konsumen maupun investor. "Aplikasi menjadi penting agar ada agregasi dari para petani-petani kecil ini, karena bisa masuk dalam skala bisnis," jelas Teten.

Aplikasi juga bisa menghubungkan akses pasar dan memberikan kepastian harga. Aplikasi nantinya bisa menjawab masalah modernisasi teknologi produksi dimana produk petani nanti bisa dipusatkan dalam sharing factory dalam hal pengolahannya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya