Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan akan membangun pertanian dari kecamatan. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di kecamatan-kecamatan.
Rencana tersebut mendapat dukungan dari Wakil Menteri Pertanian periode 2009-2014, Rusman Heriawan, juga setuju dengan fungsi penyuluhan di BPP kembali diaktifkan, tapi harus direvitalisasi. Sebagai garda terdepan pembangunan pertanian, BPP memang harus direvitalisasi, terutama dalam program kinerjanya.
“Mengapa? Ini terkait dengan era digital. Jadi masyarakat saat ini kebanyakan sudah melek teknologi (internet), makanya disebut dengan masyarakat digital. Sehingga diperlukan penyuluh BPP yang kinerjanya mengacu kepada digitalisasi,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan mantan Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi. Ia menilai upaya membangun pertanian dari kecamatan bukan hal mustahil dan kompleks. Apalagi dengan adanya teknologi yang berkembang pesat, seperti digital, media sosial (medsos) bisa dimanfaatkan untuk memulai pembangunan pertanian dari kecamatan.
Menurut Bayu, membangun pertanian dari kecamatan tersebut, pemerintah bisa mengembangkan sistem penyuluhan yang lebih baik dan efektif. Bahkan, dengan perkembangan teknologi, Kementan tak perlu banyak tenaga penyuluh seperti sebelumnya.
“Yang paling penting dalam pengembangan pertanian di kecamatan adalah petani punya tempat untuk bertanya dan punya tempat berbagi satu dengan yang lain. Nah, pendekatan melalui penyuluhan bisa diterapkan ke petani di setiap kecamatan,” kata Bayu.
Bayu menilai, saat ini sudah cukup banyak keberhasilan yang dilakukan penyuluh swadaya. Meski aspek komersialnya lebih menonjol, petani bisa mengambil pelajaran tentang keberhasilan yang dilakukan penyuluh swadaya.
“Bagi pemerintah, yang perlu diambil adalah cara penyuluh swadaya yang bisa menjangkau ribuan petani. Tentu ada biaya yang harus dikeluarkan, tapi hasilnya lebih efektif,” tutur Bayu.
Bayu menegaskan, untuk memulai pembangunan pertanian dari kecamatan memang diperlukan revitalisasi penyuluh dan kelembagaan penyuluh agar mereka kuat dan mengakar. Sebab, pemerintah tak bisa lagi melakukan pendekatan dengan cara-cara lama.
“Harus dilakukan pendekatan baru di bidang penyuluhan. Bangkitkan kembali penyuluh pertanian di lapangan. Langkah ini yang terbaik segera dilakukan Kementan,” ujarnya.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Leli Nuryati mengakui, peran BPP memang perlu diperkuat sebagai pengendali pertanian di tingkat kecamatan.
BPP harus mampu mengkoordinasikan, mensinergikan dan menyelaraskan kegiatan pembangunan pertanian di wilayah kecamatan dengan stakeholder.
BPP juga sebagai Pusat Data dan Informasi Pertanian di kecamatan, Pusat Pembelajaran, Pusat Konsultasi Agribisnis, dan Pusat Pengembangan Kemitraan Usaha Tani dengan memanfaatkan manajemen teknologi informasi (IT).
BPP juga harus mampu mengawal kegiatan pembangunan pertanian di Kecamatan, salah satunya pendampingan dan pengawalan Program Pembangunan Pertanian dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan.
Leli berharap BPP juga dapat mendorong peningkatan mutu dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian yang akhirnya dapat meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian.
“BPP harus bisa membangun keswadayaan dan kemandirian petani serta pengusaha tani di wilayah kerjanya masing-masing agar pola pikirnya dapat menghadapi persaingan di bidang pertanian regional maupun global,” katanya.
Pada tahun 2020, menurut Leli, di setiap BPP akan disediakan fasilitas dan sarana pendukung bagi penyuluh untuk melakukan pelayanan secara online.
"Karena kita sudah memiliki cyber extention dan harus diberdayakan dengan model penyuluhan terkini," tambahnya. (OL09)
Penguatan sektor persusuan mendukung program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui
(Kementan) menyampaikan alasan harga pupuk dunia melonjak. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan hal itu terjadi akibat beberapa faktor
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengingatkan seluruh pihak agar jangan bermain-main dengan komoditas pangan yang disubsidi oleh pemerintah.
Amran juga menyebut berdasarkan arahan Presiden Prabowo, proses penegakkan hukum harus berjalan
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Mohamad Sabu, mengungkapkan pihaknya akan mempelajari teknologi khususnya di bidang pertanian dari Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertemu dengan mahasiswa BEM Fakultas Pertanian dari berbagai perguruan tinggi untuk berdiskusi tentang masa depan pertanian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved