Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kapal Pesiar Pertimbangkan Indonesia jadi Titik Keberangkatan

Mediaindonesia.com
15/10/2019 21:00
Kapal Pesiar Pertimbangkan Indonesia jadi Titik Keberangkatan
Kapal pesiar Explore Dream yang berlabuh di Tanjung Priok(Dok. Genting Cruise Lines)

DAYA tarik Indonesia yang cukup besar sebagai negara maritim membuat pengelola kapal pesiar mempertimbangkan Indonesia sebagai salah satu titik keberangkatan pelayarannya.

Salah satunya adalah grup Genting Cruise Lines yang belum lama ini menyandarkan kapal pesiarnya Explore Dream di Pelabuhan Tanjung Priok sebelum berlayar melewati sejumlah daerah di Indonesia dan berlabuh di Sydney, Australia.

Assistant Vice President Sales-ndonesia Genting Cruise Lines, Ika Safitri Nafisah mengatakan, pihaknya tengah berdiskusi merencanakan kapal pesiarnya berangkat dari Indonesia. Terlebih, pelabuhan di Indonesia sudah siap melayani perjalanan internasional.

“Manajeman masih berdiskusi soal ini, kemungkinan kedepannya kita bisa angkut wistawan Indonesia,” tuturnya dalam keterangan tertulis.

Di Tanjung Priok, kapal pesiar (cruise) milil Genting Cruise Lines yang bernama Explore Dream terlihat memiliki 13 dek.

Baca juga : NTT akan Beli Kapal Pesiar Kelilingi Destinasi Wisata

Kapal bertonase ribuam ton seharga Rp792 miliar itu menyediakan fasilitas yang lengkap, mulai dari resto seafood, gym, kolam renang, teater, pavilion, ruang makan, ruang santai, dan segudang fasilitas lainnya yang bisa dinikmati pengunjung.

Pengelola cruise juga memisahkan beberapa fasilitas berkelas bagi mereka yang ingin menikmati kemewahan. Private pool disediakan untuk pengunjung prioritas.

Ika menjelaskan, kapal itu mampu mengangkut 1.800 penumpang dan 1.500 awal kabin.

“Kami menyediakan beberapa paket mulai dari Rp4 juta per orang hingga puluhan juta,” kata Ika di lokasi Selasa (15/10/2019).

Beberapa paket itu, kata Ika, merupakan perjalanan kapal yang bisa dipilih mulai dari Shanghai hingga ke Sydney, Australia. Perjalanan selama itu menempuh 21 hari dan melintasi beberapa negara, seperti Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Australia, hingga New Zealand.

Setelah di Tanjung Priok, kapal bergambar putri duyung di lambung kapal itu akan melempar sauh ke arah Baki lanjut ke Labuan Bajo hingga ke Papua.

Menyikapi antusias masyarakat Indonesia yang ingin berlibur ke Explorer Cruise idealnya fasilitas utama Seperti Pelabuhan harus dibenahi. Assiten Deputi Jasa Kementerian Koordinator Maritim Okto Irianto mengatakan kini sudah ada lima pelabuhan yang siap disinggahi kapal bertonase besar.

"Kita sebenarnya sudah siap dengan lima Pelabuhan yang siap menerima kunjungan cruise seperti pelabuhan di Belawan, Jakarta, Surabaya, Benoa Bali dan Makasar," katanya.

Meski begitu, sudah banyak pelabuhan yang bersandar internasional. Setiap minggunya, Okto menambahkan kapal besar sudah sering merapat kita pelabuhan tersebut.

"Pelabuhan yang siap untuk dilayari atau dkunjungi itu banyak. Mohon maaf gak bisa disebut satu-satu. Tapi yang pasti kita bisa menjual destinasi Indonesia Kita jual ke pantai banyak Indonesia seperti Nias, Teluk Bayur," jelasnya.

Sayangnya 6 juta wisatawan yang menggunakan cruise, hanya 200 ribu yang masuk ke Indonesia. Jumlah ini dinilai cukup sedikit mengingat potensi wisatawan Indonesia yang begitu luas.

Baca juga : Kapal Pesiar Bahamas Kunjungi Banyuwangi

“Makanya saya katakan kita tengah menggenjot, supaya wisatawan yang ke Indonesia bisa lebih banyak,” kata Okto.

Terlebih saat ini, larangan menaik-turunkan penumpang asing di Indonesia telah dicabut. Sehingga wisatawan asing bisa lebih mudah naik turun di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Operasional Pelindo II, Prasetyadi mengatakan pelabuhan Tanjung Priok kini jauh lebih baik setelah dilakukan renovasi dilakukan beberapa waktu lalu.

Kini pelabuhan itu jauh lebih baik dengan fasilitas lengkap seperti garbarata untuk penumpang dari Terminal Pelabuhan hingga ke Kapal.

“Kami juga telah mengeruk sedimen lumpur. Jadi kapal dengan kedalaman 20 meter masih bisa bersandar di Priok,” tutupnya  (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya