Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PENGERJAAN pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah, sudah mencapai 83% dari seluruh proses pembangunan. Hal itu, dinilai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
"Semua sudah 83% tinggal yang kecil-kecil saja. Tinggal pekerjaan-pekerjaan kecil, tadi fotonya dikasih liat (dalam rapat). Tinggal pipa-pipa kecil gitu aja," ungkap Sekretaris Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Munir Ahmad usai melakukan rapat koordinasi di gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis (26/9).
Proyek tersebut, kata dia, akan selesai pada Juni 2020 mendatang. PLTU berkapasitas 2.000 megawatt itu merupakan bagian dari program pemerintah dalam memberi penerangan 35.000 megawatt.
Baca juga : PLTU Batang Tumbuhkan Ekonomi Daerah dan Warga
Munir menambahkan, untuk PLTU Batang tidak akan mengalami perubahan target. Sebab, saat ini pemerintah tengah fokus soal pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari proyek itu.
"Tidak ada perubahan target, hanya meyakinkan saja bahwa target itu berjalan sesuai," ungkapnya.
Diketahui, pembangunan proyek PLTU Batang itu membutuhkan dana sebesar 4,2 miliar dolar AS. PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) yang didirikan oleh Electric Power Development Co Ltd, PT Adaro Power dan Itochu Coroporation menjadi operator pembangunan proyek tersebut. (OL-7)
CJIBF hadir sebagai forum kolaborasi untuk membangun potensi-potensi wilayah di Jawa Tengah.
Terpilihnya Kaesang dan keterlibatan penuh Jokowi menjadi sinyal bahwa wilayah Jawa Tengah akan dijadikan pondasi baru bagi PSI
Air laut pasang (rob) diperkirakan akan mencapai puncaknya dengan ketinggian 1 meter terjadi pukul 13.00-16.00, sehingga berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.
Pengelolaan limbah yang benar merupakan kewajiban dalam menjaga lingkungan dari potensi kerusakan, pun menjadi bagian dalam memastikan jaminan makanan halal
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Gelombang tinggi berkisar 2,5-4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah dan ketinggian gelombang 1,25-2,5 terjadi di perairan utara terutama Karimunjawa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved