Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PT Rig Tenders Indonesia menunjukan kinerja keuangan dengan tren positif pada awal 2019.
Direktur PT Rig Tenders Indonesia Mastura Binti Mansor mengungkapkan, per Maret 2019 pendapatan perseroan meningkat 20% menjadi US$28,29 juta dari sebelumnya US$23,31.
Peningkatan pendapatan tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan di sektor batu bara.
"Jasa penyewaan kapal berkontribusi 99% atau setara dengan US$28,21 dari pendapatan total, yang sebagian besar berasal dari pekerjaan transportasi batu bara," kata Mastura dalam public expose di Jakarta, kemarin.
Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan tumbuh 28,1% dari US$25,78 juta pada 2018 menjadi US$33,03 juta pada 2019.
Tahun ini perseroan mencatat penurunan kerugian per saham sebesar US$0,014 atau membaik 39,4% dari tahun sebelumnya yang berada di angka US$0,0231.
Perseroan juga melakukan penjualan aset berupa satu kapal tunda yang bernilai US$3 juta. Hal itu berpengaruh pada penurunan aset perseroan sebesar 20,88% dari US$80,10 juta pada 2018 menjadi US$63,38 juta pada 2019.
Pihaknya melihat potensi yang besar pada pasar industri Indonesia tahun-tahun ke depan. Dia menyebut lima tahun ke depan jumlah permintaan transportasi curah, khsususnya untuk batu bara, diproyeksikan bakal meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah pelabuhan di Indonesia.
Selain itu, permintaan batu bara dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga akan meningkat 96 juta ton pada 2019 atau naik 5% dari 91,1 juta ton pada tahun sebelumnya karena adanya pembangkit listrik baru yang mulai beroperasi tahun ini.
"Kami juga akan meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperluas pelanggan di batu bara dan industri lainnya. Kita juga akan mengeksplorasi dan memperluas layanan untuk memperluas pangsa pasar," tandasnya.
Sejalan dengan potensi tersebut, Rig Tenders Indonesia optimistis dapat mencetak kinerja keuangan lebih baik lagi hingga akhir tahun ini. (Ata/E-1)
Kementerian ESDMĀ mencatat produksi batu bara dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton. Angka tersebut setara 48,34% dari target 2025 sebesar 739,7 juta ton.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasiĀ dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Perusahaan tetap menjalankan strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontrak residual dari sektor perdagangan dan jasa batu bara.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved