Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
KAWASAN Puri Indah memiliki potensi perkembangan properti yang kian pesat di Jakarta Barat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan kawasan ini sebagai pusat distrik bisnis (CBD) di Jakbar atau yang dikenal dengan Koridor Puri dan Lingkar Luar Barat.
Direktur Ciputra Group, Agustono Effendy, menegaskan, dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini berkembang pesat karena pembangunan infrastruktur yang masif. Salah satu pemicunya ialah keberadaan pusat pemerintahan yaitu Kantor Kotamadya Jakbar serta ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 yang memudahkan akses ke lokasi-lokasi penting di Ibu Kota, seperti Bandara Soekarno–Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Perkembangan area barat Jakarta terdampak dari pertemuan antara dua ruas tol, antara JORR W2 dan Tol Dalam Kota (Tol Jakarta-Merak). Pertemuan kedua ruas tol ini berada di kawasan Puri Indah dan kedua tol tersebut secara geografis menempel, menyatu serta membelah kawasan Puri Indah dan sekitarnya, sehingga lokasinya sangat strategis," kata Agustono di Jakarta, Senin (23/9).
Alhasil, pembangunan kawasan Puri Indah terus bergerak. Fasilitas di kawasan ini kian lengkap, mulai dari fasilitas vital seperti rumah sakit, sekolah dan universitas, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan lainnya. Kehadiran fasilitas yang komplet dan beragam ini membuat nilai investasi di kawasan Puri Indah terus bergerak naik.
Perkembangan ini pun merangsang proyek Ciputra Group yang berlokasi di ruas Jalan Lingkar Barat pada Koridor Puri dan Lingkar Luar Barat ini sebagai daerah 'New Central Business District'. Proyek ini dikembangkan dengan konsep integrated complex yang mengintegrasikan fungsi-fungsi area komersial, residensial, hotel, dan zona ritel, serta gaya hidup dalam satu kawasan.
Diluncurkan pada 2016, salah satu produk apartemen yang bernama Amsterdam Tower Amsterdam saat ini sudah beroperasi. Kesuksesan Tower Amsterdam membuat Ciputra Group menawarkan produk baru yaitu Tower San Fransisco.
Baca juga: Bea Cukai Pasuruan Tetapkan 6 Perusahaan Kawasan Berikat Mandiri
"Tower San Fransisco sendiri menawarkan unit-unit yang sudah siap huni, sehingga bisa langsung ditempati tanpa harus menunggu lagi," kata Andreas Raditya, General Manager Marketing Ciputra Group.
Ciputra International merupakan sebuah kawasan mixed use development seluas 7,4 hektare yang terdiri atas 10 menara dengan 6 menara perkantoran, 3 menara apartemen, dan 1 menara hotel berbintang 5 yang berkonsep 'One Stop Living and Business District'.
Ciputra International dikembangkan untuk menjadi 'The New CBD' yang terintegrasi ini dibuktikan dengan office tower yang lebih mendominasi jumlahnya.
Raditya menyebutkan, keberadaan office tower Tokopedia Care yang sudah beroperasi sejak tahun lalu dan disusul dengan Propan Tower yang akan segera beroperasi di tahun depan juga menjadi pasar tersendiri terkait tersedianya hunian apartemen di kawasan Ciputra International.
Apartemen di Ciputra International memiliki potensi investasi tinggi bagi investor. Ini dibuktikan dengan suksesnya tower Amsterdam yang banyak dihuni oleh pekerja kantoran dari Tokopedia Care.
"Para pekerja yang berkantor di Ciputra International tentunya lebih memilih tinggal dalam kawasan ini karena sangat memudahkan dan sangat hemat waktu karena tinggal dalam lokasi yang sama dengan tempat kerja. Selain itu, kami juga melihat kebutuhan para generasi milenial yang membutuhkan hunian yang dekat dengan segala fasilitas yang menunjang," jelas Raditya. (RO/OL-1)
Pembangunan Jakarta bisa dilakukan kalau semua pihak bersama-sama memberikan dukungan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
KAWASAN Pelabuhan Labuan Bajo kian bersolek. Wilayah tersebut kini mulai mengubah rupanya menjadi salah satu destinasi wisata.
Camat dan lurah diminta untuk memetakan titik-titik prioritas yang dapat dijadikan lokasi pelaksanaan program padat karya.
Harus ada upaya mendorong riset dan inovasi AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa, serta menjaga etika dan nilai dalam teknologi.
Program pembangunan itu harus 60% pada tingkat kabupaten/kota, 20% provinsi dan 20% pusat. Namun, sayangnya, menurut Bursah sampai saat ini pembangunan di daerah masih dikendalikan pusat.
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved