Kemendag terus Sosialisasikan IA-CEPA

Andhika prasetyo
19/9/2019 22:30
Kemendag terus Sosialisasikan IA-CEPA
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dengan agenda pertemuan membahas finalisasi IA-CEPA(MI/ Ramdani)

KEMENTERIAN Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional menggelar sosialisasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) kepada para pelaku usaha di Surabaya, Jawa Timur.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat, peluang dan tantangan dari terwujudnya IA-CEPA.

Diharapkan, para pebisnis dapat mempersiapkan diri menyambut implementasi perjanjian kedua negara itu.

“Kami ingin peluang dan manfaat IA-CEPA diketahui kalangan usaha dan khalayak umum. Sehingga, pada akhir tahun, ketika IA-CEPA berjalan, pelaku usaha sudah mengetahui dan siap untuk memanfaatkan skema preferensial dalam perdagangan barang, jasa, ketenagakerjaan, investasi dan kerja sama ekonomi,” ujar Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Ayu Marthini melalui keterangan resmi, Kamis (19/9).

 

Baca juga: Indonesia-UEA Jajaki Dana Abadi Sebagai Alternatif Pembiayaan

 

Kegiatan sosialisasi ini dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama dimulai dengan diskusi panel dengan panelis Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Ayu Marthini, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Minister Counsellor Kedutaan Besar Australia Alison Duncan.

Sementara, sesi kedua berisikan berbagai kisah sukses dari beberapa pelaku usaha yang berbisnis dengan mitra di Australia.

Berbagai pelaku usaha seperti CEO National Hospital Hans Wijaya, pemilik Kalyana Indonesia Lina Kalyana, serta Country Manager PT DSI Indonesia Hendra Purba mengisi sesi tersebut.

Selepas dari Surabaya, Made mengatakan sosialisasi IA-CEPA akan berlanjut ke beberapa kota lainnya di Indonesia.

"Kami ingin semua pengusaha di Indonesia benar-benar siap dan paham," tuturnya.

Perjanjian IA-CEPA telah ditandatangani Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Australia Simon Birmingham pada 4 Maret 2019.

Cakupan IA-CEPA bidang perdagangan barang meliputi aspek nontarif, berbagai measures, ketentuan asal barang, prosedur bea cukai dan fasilitasi perdagangan, hambatan teknis perdagangan, serta sanitasi dan fitosanitasi.

Di bidang perdagangan jasa meliputi ketenagakerjaan, jasa keuangan, telekomunikasi, jasa profesional, investasi, perdagangan elektronik, kebijakan daya saing, kerja sama ekonomia erta ketentuan kelembagaan dan kerangka kerja.

Saat ini IA-CEPA sedang dalam proses ratifikasi di parlen kedua negara dan ditargetkan akan selesai pada akhir 2019.

Total perdagangan kedua negara pada 2018 tercatat sebesar US$8,6 miliar.

Nilai ekspor Indonesia ke Australia tercatat sebesar US$2,8 miliar. Sedangkan impor yang dibukukan mencapai US$5,8 miliar. Indonesia masih menderita defisit US$3 miliar dari Negeri Kangguru. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya