Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengingatkan adanya potensi pencucian uang di tengah derasnya perkembangan industri financial technology (fintech). Hal itu menjadi satu tantangan besar bagi Indonesia untuk mengarungi dunia perekonomian digital.
"Fintech memungkinkan adanya penyalahgunaan data. Indikasi penyalahgunaan data ini sudah banyak. Kemudian juga fintech rentan risiko pencucian uang," kata Darmin saat membuka Indonesia Fintech Forum di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin.
Karena itu, sambungnya, pemerintah bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai pihak yang memiliki otoritas akan senantiasa berupaya menciptakan regulasi yang dapat melindungi dan memajukan industri fintech di Indonesia.
Upaya-upaya tersebut di antaranya menjadikan fintech sebagai pendorong akselerasi tercapainya keuangan inklusif, melakukan manajemen risiko dengan model regulatory sandbox, menjalankan sistem perlindungan konsumen yang kuat, serta membangun ekosistem digital.
"Jadi, diperlukan ekosistem yang baik antara lembaga keuangan dan regulator. Dalam hal ini, regulator harus memahami lanskap, ekosistem, dan dinamika industri fintech terlebih dahulu sebelum mengeluarkan kebijakan dan peraturan," ucap Darmin.
Untuk itu, pemerintah harus menjalankan manajemen risiko yang baik, dan di sisi lain juga harus memberikan ruang bagi perusahaan fintech untuk berinovasi. "Di sini risk management sebaiknya tidak terlalu longgar ataupun ketat sehingga inovasi tetap akan berjalan," tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis perkembangan ekonomi digital dapat mendorong inklusi keuangan di Indonesia. "Hadirnya inovasi-inovasi digital di bidang ekonomi dapat mempercepat inklusi keuangan dan ekonomi kita yang saat ini baru mencapai 51%," kata Perry.
Ia meyakini target inklusi keuangan yang dicanangkan pemerintah sebesar 75% pada 2019 dapat tercapai dengan melibatkan UMKM dalam ekonomi digital.
"Sebanyak 60 juta UMKM yang belum tersentuh perbankan bisa didobrak melalui e-commerce dan fintech. Itulah yang medukung pertumbuhan perekonomian Indonesia," ucapnya. (Ata/E-2)
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved