Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) sudah mulai menganalisis secara teknis kondisi jalan Tol Cipularang terutama di sekitar Kilometer (Km) 90 yang kerap menjadi lokasi kecelakaan.
Setidaknya, dibutuhkan waktu satu pekan bagi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Komiten Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang dibantu para ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk merampungkan pekerjaan tersebut.
Hasil analisis di lapangan akan menjadi rekomendasi untuk diterapkan oleh pihak-pihak terkait. Salah satunya ialah untuk badan usaha jalan tol yang mengelola Cipularang yakni PT Jasa Marga (persero) Tbk.
"Kalau nanti ditemukan satu garis yang tidak sesuai kaidah konstruksi jalan pada umumnya, kami minta Jasa Marga untuk lakukan perbaikan. Tapi paling tidak, kami minta kepada Jasa Marga untuk memberikan rambu peringatan di tempat itu," ujar Budi di Jakarta, Selasa (3/9).
Baca juga: Kemenhub dan KNKT Investigasi Insiden Kecelakaan Cipularang
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di Km 91 Tol Cipularang, pada Senin (2/9). Delapan orang meninggal dunia dan 28 orang luka-luka dalam tragedi tersebut.
Kecelakaan maut di sekitar Km 90 Tol Cipularang bukanlah kali pertama terjadi. Pada 2005, kecelakaan terjadi di Km 96 yang mengakibatkan tiga orang tewas.
Setahun berselang, kecelakaan terjadi di Km 101 yang mengakibatkan satu orang tewas. Kecelakaan kembali menewaskan tiga orang pada 2009, kali ini di Km 82.
Pada 2011, kecelakaan tunggal di Km 2011 menewaskan istri artis Saipul Jamil. Setahun kemudian, tabrakan antara bus pariwisata dan truk terjadi di Km 96. Tujuh orang meninggal dunia.
Pada 2013 dan 2014 kecelakaan terjadi di Km 87. Tiga orang dinyatakan tewas di tiap-tiap kecelakaan tersebut.
Pada 2016, di Km 73, bus bermuatan 40 penumpang, truk dan minibus terlibat tabrakan beruntun. Satu orang meninggal dalam peristiwa tersebut.
Setahun setelah itu, tabrakan beruntun yang melibatkan 10 mobil terjadi di Km 91. Empat orang tewas. (A-4)
Kecelakaan lalu-lintas ini terjadi di depan Sendik BRI sekitar pukul 12.30 WIB saat cuaca cerah dan kondisi jalan raya ramai lancar
Tabung gas berasal dari Citeureup, Kabupaten Bogor. Rencananya tabung gas akan dikirim ke Desa Pesawahan di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur.
Meledaknya tabung gas mengakibatkan sembilan orang menjadi korban. Dua orang meninggal dunia dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.
Insiden kali ini bukan kejadian pertama tapi sudah beberapa kali namun belum pernah ada upaya pencegahan dari pihak terkait.
Usulan permohonan izin pemasangan palang pintu di perlintasan sebidang sudah dilayangkan kepada Kementerian Perhubungan sejak Juli 2023
Masyarakat yang merasa keluarganya menaiki kereta api jarak jauh Turangga dan commuterline Bandung Raya diharapkan menghubungi call center 121.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved