Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Lion Air Belum Turunkan Tiket 50% dengan Alasan Sistem

Atalya Puspa
12/7/2019 20:00
Lion Air Belum Turunkan Tiket 50% dengan Alasan Sistem
Maskapai penerbangan Lion Air(AFP/ADEK BERRY)

PEMERINTAH terus mengevaluasi proses implementasi penurunan harga tiket pesawat low cost carrier (LCC). Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan sejak diberlakukannya harga tiket LCC pada kemarin, Kamis (11/7), baru maskapai Citylink yang menerapakan peraturan tersebut.

"Jadi hari ini setelah satu hari penerapan kebijakan, baru diterapkan 11 juli, kita evaluasi penerapan kebijakan baru. Lion air ada kondisi kendala perbaikan sistem. Yang sudah berjalan baru Citylink," kata Susiwijono di Kantornya, Jumat (12/7).

Dirinya menyatakan, maskapai Lion Air masih terkendala dalam sistem reservasi tiket sehingga meminta kelonggaran waktu kepada pemerintah.

Baca juga: Tarif Tiket Pesawat Murah mulai Berlaku 11 Juli

Susiwijono menuturkan, Lion Air masih terus mengupayakan agar secepatnya memasarkan tiket murah pada Kamis pekan depan.

Di samping itu, Citylink sendiri telah melaporkan data penerbangan LCC secara lengkap.

Susiwijono menuturkan, dari 62 penerbangan yang dihadirkan Citylink pada kemarin, 34 diantaranya menggunakan fasilitas penurunan harga.

"Data yang ada kemarin untuk 62 flight, flight yang diskon 34 flight, yang menggunakan diskon total seatnya 411 seat. Ada satu penerbangan, Solo-Cengkareng pukul 15.50 kemarin, 54 seat dengan harga diskon ini penuh semua," tuturnya.

Hingga kini, dirinya mengakui penerapan tarif LCC masih belum berjalan optimal. Namun begitu, pihaknya akan terus mengevaluiasi strategi kebijakan tersebut dan pengaruhnya terhadap sejumlah aspek

Pertama, yakni pengaruh terhadap keinginan masyarakat untuk tersedianya penerbangan murah.

Selanjutnya, pihaknya juga akan melihat apakah ada dampak signifikan untuk mendorong jumlah penimpang angkutan udara.

Terakhir, pihaknya juga akan melihat pengaruh kebijakan tersebut terhadap industri penerbangan menjadi bangkit kembali.

"Kita betul-betul serius. Ini kebijakan yang akan kita evaluasi bulan depan," tukasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya