Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pariwisata Berpotensi Bergairah Kembali

Media Indonesia
03/7/2019 07:10
Pariwisata Berpotensi Bergairah Kembali
Pemerintah menyampaikan hasil rapat dengan Menko Perekonomian dan Menteri Perhubungan di Jakarta.(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

SEJUMLAH daerah menyambut positif rencana pemangkasan 50% harga tiket maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC). Hal itu diyakini akan menghidupkan denyut pariwisata di seluruh Indonesia.

"April lalu Lombok pulih dari bencana gempa bumi. Destinasi wisata totally recovered. Tingkat hunian hotel per April 2019 mencapai 54,45%. Tetapi sejak harga tiket naik plus bagasi berbayar, hunian hotel menjadi 33,34%," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lombok Barat, Saiful Ahkam, kemarin.

Besok, Kamis (4/7), pemerintah akan mengumumkan penurunan harga tiket maskapai LCC sebesar 50% dari tarif batas atas. Kebijakan ini berlaku setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu pada pukul 10.00-14.00 WIB.

Dampak tingginya harga tiket pesawat pun dialami Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang. Jumlah penumpang menurun 21,5% pada Mei 2019 ketimbang bulan sebelumnya.

"Jumlah penumpang pada Mei 2019 berjumlah 142.526 orang, turun 9,58% dari April 2019 yang sebanyak 157.626 orang," ujar Kepala BPS Sumatra Selatan Endang Tri Wahyuningsih.

Bagi Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, mahalnya harga tiket pesawat membuat pelaku UMKM kehilangan pendapatan hingga Rp500 miliar.

"Selama harga tiket mahal, kunjungan wisatawan turun hingga 50%. Tidak ada lagi penerbangan internasional langsung ke Belitung dari Singapura. UMKM di Belitung kehilangan pendapatan Rp500 miliar," ungkap Isyak.

Presdir PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengungkapkan banyak biaya yang bisa dipangkas untuk menekan harga tiket pesawat. Pihaknya akan mengurangi biaya pendaratan (landing fee), biaya parkir (parking fee), biaya garbarata (aviobridge fee), dan biaya counter check-in.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono mengakui harga avtur menjadi kontributor terbesar dalam pembentukan harga tiket, yakni 30%. Diikuti biaya sewa pesawat 24%, perawatan dan penyediaan suku cadang 20%, pengelolaan SDM 16%, biaya jasa penumpang 6%, dan jasa kebandarudaraan 5%.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai keputusan menurunkan harga tiket secara terbatas merupakan kebijakan tepat. "Jadi, hanya jam tertentu dan dalam jumlah tertentu. Kalau berlaku umum, maskapai bisa bangkrut." (Pra/Dro/YR/DW/RF/JH/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya