Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kadin Sebut Negosiasi AS-Tiongkok RedakanTensi Perang Dagang

Nur Aivanni
30/6/2019 17:00
Kadin Sebut Negosiasi AS-Tiongkok RedakanTensi Perang Dagang
Shinta Widjaja Kamdani(MI/RAMDANI)

WAKIL Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan kesepakatan negosiasi perdagangan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela-sela pertemuan KTT G20 di Jepang bisa meredakan tensi perang dagang yang selama ini terjadi.

Hanya saja, menurut dia, masih perlu dilihat bagaimana perkembangan negosisasi kedua negara tersebut nantinya.

"Saya rasa membantu menurunkan tensi tapi kita perlu melihat perkembangan selanjutnya," katanya kepada Media Indonesia, Minggu (30/6).

Komitmen politik tersebut, sambungnya, penting untuk memastikan perang dagang tidak semakin meruncing atau meluas dalam waktu dekat. Namun, lanjut Shinta, perlu diperhatikan Donald Trump dan Xi Jinping hanya memberikan komitmen politik untuk melanjutkan negosiasi penyelesaian perang dagang, bukan perang dagang itu sendiri.

"Komitmen untuk terus negosiasi dan komitmen untuk menyelesaikan perang dagang adalah dua hal yang berbeda. Jadi penyelesaian perang dagang itu sendiri tetap akan tergantung pada mandat negosiasi dan negosiator kedua negara," tuturnya.

Baca juga: KTT G-20 Dibayangi Badai Perang Dagang

Untuk itu, Indonesia perlu me-manage ekspektasi penyelesaian perang dagang tersebut dengan bijak.

"Tidak bisa terlalu hopeful, tapi juga tidak bisa terlalu pesimis, terlebih karena hal yang sama pernah terjadi sebelumnya di tahun 2018 yang melahirkan negosiasi penyelesaian perang dagang itu sendiri namun berakhir dengan stagnasi negosiasi AS-Tiongkok pada Maret-April lalu," ungkapnya.

Secara terpisah, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman menilai positif atas kesepakatan negosiasi antara AS dan Tiongkok.

"Ini sinyal positif. Saya kira akan kondusif juga untuk (industri) mamin (makanan dan minuman). Karena sejak perang dagang dimulai, negara-negara mulai mencari celah proteksi," katanya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya