Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIREKTUR Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahya Widayanti mengungkapkan rendahnya harga ayam ras di tingkat peternak saat ini merupakan cerminan dari pasokan yang berlebih (over supply).
Ia mengungkapkan, pihak-pihak terkait termasuk para peternak dan Kementerian Pertanian, sebelumnya telah menggelar rapat analisa kondisi perunggasan di Kantor Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, seluruh pihak sepakat melakukan penarikan 30% bibit unggas untuk mengendalikan over supply.
"Saya tidak punya hak dan wewenang soal ini. Tapi, kalau ada kesimpulan soal penarikan itu, tentu mereka mengakui adanya over supply kan. Saat ini kami berpegang pada pandangan bahwa harga itu cerminan supply dan demand saja," ujar Tjahya, Selasa (25/6).
Baca juga: Pemerintah Diminta Beri Solusi soal Harga Ayam Tingkat Produksi
Sedianya, Kementerian Perdagangan telah memiliki instrumen penjaga harga berupa Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2018 tentang harga acuan di tingkat peternak dan konsumen.
Namun, Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko menilai kebijakan di hilir itu tidak akan berjalan jika kondisi di hulu tidak dibenahi secara serius.
"Kalau kebijakan harga jual tidak jalan ya seharusnya dievaluasi. Kalau stok tidak seimbang ya pasti tidak akan jalan," tegas Singgih. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved