Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ASURANSI pertanian sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh petani Indonesia. Sejak pemerintah meluncurkan program asuransi pertanian, khusus Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada 2015 dan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) pada 2016, terus menunjukkan tren kenaikan angka positif. Jumlah petani atau peternak yang mengikuti program tersebut terus bertambah.
“Dari tahun ke tahun, semakin banyak peserta yang mengikuti asuransi pertanian. Mereka merasakan manfaatnya,” kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy di Kantor Pusat Kementan Jakarta.
Angka realisasi luas lahan dan ternak yang tercakup asuransi pertanian, yaitu AUTP pada 2015 baru sekitar 233.500 hektare (ha) dengan luas lahan yang klaim sebesar 3.492 ha, maka pada 2016, luasnya mencapai 307.217 ha (klaim 11.107 ha).
Pada 2017, petani yang mendaftarkan lahannya mengikuti AUTP mencapai 997.961 ha dan klaim kerugian tercatat 25.028 ha.
Adapun pada 2018, realisasinya sekitar 806.199,64 ha dari target 1 juta ha (80,62%) dengan klaim kerugian 2018 mencapai 12.194 ha (1,51%).
“Tahun ini (2019) kami targetkan lahan yang tercakup AUTP seluas 1 juta ha. Kami prediksi dapat tercapai dan makin banyak petani yang merasakan manfaat asuransi,” kata Sarwo Edhy.
Baca juga: Ketimpangan Pendapatan di Desa Semakin Menurun
Sarwo menambahkan program AUTS/K juga menunjukkan banyak kemajuan. Misalnya, pada tahun pertamanya di 2016, jumlah ternak yang terdaftar baru sebanyak 20 ribu ekor dengan jumlah klaim kerugian 697 ekor.
Pada tahun berikutnya, naik hingga 92.176 ekor dengan jumlah klaim 3.470 ekor, dan pada 2018 sebanyak 88.673 ekor dengan klaim 1.736 ekor.
Pelaksanaan asuransi pertanian ini bekerja sama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) telah memberikan berbagai keuntungan bagi petani/peternak, dengan nilai premi yang dibayarkan petani/peternak cukup murah, namun memberikan ketenangan dalam berusaha.
Petani/peternak semakin bergairah dalam usaha tani/ternak, karena petani tak perlu khawatir lagi dengan bencana yang bisa terjadi menimpa usahanya.
“ibaratnya dengan biaya kecil, petani dan peternak bisa tidur tenang. Petani tidak khawatir lagi lahannya rusak terkena banjir, kekeringan atau terserang hama penyakit, karena sudah tercover asuransi," tuturnya.
AUTP menawarkan ganti rugi sebesar Rp6 juta/ha dengan masa pertanggungan sampai dengan masa panen (4 bulan) dengan Premi Rp180.000/ha. Pemerintah memberikan subsidi pembayaran premi sebesar Rp 144 ribu dan petani hanya menanggu Rp36.000.
Sementara AUTS/K menjamin hewan ternak dengan premi Rp200.000 per ekor per tahun. Sebesar Rp160.000 ditanggung pemerintah dan sisa Rp40.000 dari swadaya petani.
Ganti rugi yang dibayarkan sebesar Rp10 juta per ekor jika mati dan Rp7 juta per ekor jika hilang.
Karena itu, Sarwo optimis target peserta yang ditetapkan tahun ini bisa tercapai. Apalagi kini pendaftaran peserta asuransi pertanian sudah bisa melalui online SIAP (Sistem Informasi Asuransi Pertanian). Sistem daring ini mempermudah petani untuk ikut program AUTP dan AUTS/K. (RO/OL-2)
Kariernya dimulai di perusahaan perbankan multinasional, tempat ia memimpin tim produk dalam mengembangkan bisnis kartu kredit, loyalty program, dan bancassurance.
Ke depan, baik industri asuransi umum maupun jiwa akan kembali bergairah dan akan semakin berkembang
Ratusan pohon ditanam diharapkan bisa tumbuh dan mampu meningkatkan kualitas lingkungan
Multi Protection merupakan bentuk komitmen dalam menghadirkan solusi perencanaan keuangan dan perlindungan jiwa yang komprehensif
Perusahaan ini memberikan proteksi atas risiko meninggal dunia dan perawatan rumah sakit bagi peserta kegiatan olahraga dan wisata itu.
Zurich Life memperkenalkan Zurich Family Gen Assurance, produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi
Urban farming juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hasil panen tidak hanya dapat dijual tetapi juga dapat dikonsumsi sendiri.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved