Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

12.000 Pedagang Jamu Ikut Mudik Gratis Sido Muncul

 Rosmery Sihombing
30/5/2019 20:02
12.000 Pedagang Jamu Ikut Mudik Gratis Sido Muncul
Sejumlah peserta mengikuti program mudik gratis yang diselenggarakan Sido Muncul di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (30/5).(MI/ROMMY PUJIANTO)

SEBANYAK 12 ribu pemudik yang merupakan pedagang jamu se-Jabodetabek ikut mudik gratis bersama Sido Muncul. Para pemudik tersebut diberangkatkan dengan 189 bus pada Kamis (30/5) menuju delapan kota, yakni Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjanegara, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, dan Gunung Kidul.

Sebanyak 114 bus diberangkatkan dari Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Sementara bus lainnya diberangkatkan dari Tangerang, Bogor, Sukabumi, Cikampek, dan Bandung.

"Untuk ke-30 kalinya mengadakan mudik gratis adalah sebuah mujizat. Kami sangat bersyukur setiap tahun bisa memberikan mudik gratis kepada para pedagang jamu," ujar Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk Irwan Hidayat, Rabu (29/5) malam.

Menurutnya, sejak 1991 hingga saat ini, perusahaannya sudah memudikkan 360.400 orang ke kampung halaman mereka.

"Kami senang melihat antusiasme dan kebahagiaan para pemudik untuk pulang ke kampung. Namun, jumlah pemudik yang ikut tahun ini berkurang dibandingkan dengan tahun lalu. Sebabnya, ekonomi para pedagang jamu yang semakin membaik. Selain itu, saat ini semakin banyak perusahaan atau institusi yang juga menyelenggarakan mudik secara gratis," tambah Irwan.

Baca juga: Tugu Insurance Siapkan Asuransi Untuk Pemudik Roda Dua

Keberangkatan para pemudik dari Jakarta, lanjutnya, menurut rencana akan dilepas oleh Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, MR Karliansyah, Walikota Jakarta Timur M Anwar, Keluarga Hatta, dan Direktur jenderal Perhubuangan Darat Kemenhub Budi Setiyadi.

Lebih lanjut, Irwan mengatakan mudik gratis Sido Muncul pertama kali dilaksanakan di Lapangan Parkir Timur Senayan dengan menggunakan 17 bus diikuti 1.200 pedagang jamu. Namun, beberapa tahun terakhir, peserta mudik bukan cuma pedagang jamu, tetapi juga pedagang asongan dan pembantu rumah tangga.

Ide awal mudik gratis ini datang dari Jonathan Sofjan Hidajat, adik kandung Irwan. Selama tiga tahun 1991-1993 acara pelepasan pemudik diadakan secara sederhana.

"Baru sejak 1994, kami mulai menyelenggarakan secara terkonsep dan optimal dengan memberikan hiburan bagi para pemudik, mengundang pejabat untuk melepas serta mempublikasikan kegiatan mudik gratis ini," ujar Irwan lagi. (RO/A-4)

Pergerakan Pesawat di Bandara Adi Sucipto Turun 12 Persen

POSKO Terpadu Monitoring Angkutan Lebaran Tahun 2019/1440 H mencatat, pada 29 Mei 2019 (H-7) jumlah penerbangan domestik di Bandar Udara Adi Sucipto Yogyakarta turun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Total pergerakan pesawat pada 2018 ada 189 penerbangan, sedangkan pada 2019 ada 166 penerbangan. Penurunan pergerakan pesawat sebesar 12,17%.

Untuk penumpang, penurunannya sebesar 12,88% atau dari 25.555 penumpang 
pada 2018 menjadi 22.264 pada 2019. Jumlah kargo juga menurun 18,01%, dari 112.216 kargo pada 2018 menjadi 92.005 kargo pada 2019.

"Prediksi puncak arus mudik di Bandara Adi Sucipto akan terjadi pada H-5, sedangkan puncak arus balik akan terjadi pada H+5," ujar.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional 
Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, Kami (30/5).

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DIY, Sigit Sapto Raharjo, 
28/5, menyampaikan, prediksi penurunan jumlah penumpang pesawat karena 
banyak faktor, salah satunya sudah jadinya jalan tol Trans Jawa. 

"Sekarang jalan tol sudah jadi dan lancar, masyarakat senang naik kendaraan pribadi atau bus karena perjalanan bisa cepat," pungkas dia. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya