Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT Bank Mandiri Tbk siap membagikan dividen pada 16 Juni 2019 mendatang sebesar 45% dari laba bersih atau sekitar Rp11,2 triliun dengan rincian Rp241 per saham. Adapun 60% dari dividen atau sekitar Rp6,75 triliun akan disalurkan untuk pemerintah dan 40% untuk publik.
Keputusan ini merupakan hasil kesepakatan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Mandiri.
"Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis dan memenuhi ketentuan terbaru regulator, serta sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya," kata kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman Arif Arianto, pada konferensi pers di Menara Mandiri, Jakarta, Kamis (16/5).
Pada 2018, Bank Mandiri berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp25 triliun atau tumbuh 21,2% year on year (yoy). Pencapaian tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 5,28% menjadiRp 57,3 triliun dan peningkatan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 20,1% menjadi Rp28,4 triliun.
Sedangkan sisa 55% dari laba bersih atau sekitar Rp14,75 triliun rencananya akan digunakan sebagai laba ditahan guna menambah ekuitas perusahaan.
Baca juga: APBN Aman Meski Defisit Meningkat dan Keseimbangan Primer Negatif
"Tahun lalu juga 45% (dividen) tahun ini sama karena walau bagaimana pun kita musti menyiapkan juga return earning buat menambah equity dari Bank Mandiri dalam rangka pertumbuhan tahun berikutnya," terang Direktur Keuangan Bank Mandiri, Panji Irawan.
Kinerja positif Bank Mandiri sepanjang 2018 didukung oleh keberhasilan perseroan memperbaiki kualitas kredit yang tecermin pada penurunan rasio non performing loan (NPL) dari 3,46% pada 2017 menjadi 2,75% di akhir 2018. Penurunan rasion ini mampu memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp14,2 triliun dari Rp15,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada 2019 Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit berada di kisaran 10%-12%, dengan rasio NPL gross yang terjaga di 2,5% - 2,7%.
Selain jumlah dividen, para pemegang saham sepakat untuk mempertahankan komposisi pengurus perseroan guna menjaga kinerja baik yang dibukukan tahun lalu dan mendukung pencapaian target tahun ini serta terdapat perubahan nomenklatur. (OL-1)
Rapat menyetujui payout ratio sebesar 81,78% ini dengan rincian 60% atau sebesar Rp11,20 triliun merupakan dividen tunai dan 21,78% atau Rp4,06 triliun merupakan dividen spesial.
Pemprov DKI Jakarta akan mendapat suntikan dana total sebesar Rp968,7 miliar dalam waktu dekat. Sebanyak Rp265 miliar dipastikan dari hasil realokasi yang dilakukan DPRD DKI.
Angka tersebut setara dengan 49,47% dari laba bersih yang berhasil dibukukan oleh bank bjb di Tahun Buku 2022 sebesar Rp2,22 triliun
Pembagian dividen ini berdasarkan persetujan para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST atau Rapat) 2023 di Kantor Pusat Indosat, Senin (15/5).
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) melaksanakan RUPST. Penetapan penggunaan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp894,6 miliar dan pembagian dividen sebesar 30% dari laba bersih Rp268,3 miliar.
Multi Bintang berhasil memperoleh pertumbuhan pendapatan sebesar 8% serta meningkatkan laba usaha sebanyak 5% atau menjadi Rp1,655 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved