Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menyusun sebuah platform pembayaran bernama LinkAja.
Platform tersebut menghimpun seluruh BUMN seperti Telkomsel, Pertamina, PT KAI, hingga Kimia Farma agar memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran.
Di tengah persaingan financial technology yang kini didominasi oleh Gopay dan Ovo, pihak Bank Mandiri sebagai salah satu bagian dari LinkAja optimistis pihaknya dapat bersaing dengan berbagai fintech yang ada saat ini.
"Link Aja sekarang punya pemegang saham yang punya use case yang kuat. Seprti telkomsel, jasamarga, PT KAI, itu kekuatannya yang kita miliki sekarang. Nah, sekarang bagaimana kita harus mendominasi payment dari sisi transportasi," tutur Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Kamis (9/4).
Hery meyakini, dengan spesialisasi yang dimiliki oleh setiap BUMN yang tergabung, LinkAja dapat mendominasi pasar Indonesia.
Baca juga: TunaiKita Hadir di Seminar Fintech Days Palembang 2019
Dirinya mengungkapkan, kini Link Aja masih dalam tahap pengembangan. Ke depannya, jika LinkAja mendapatkan respon positif dari masyarakat luas, maka pihaknya juga telah memiliki perencanaan pengembangan bisnis.
"Kalau payment dalam waktu satu atau dua tahun ke depan makin solid, nanti akan masuk ke peer to peer (p2p) landing, atau mungkin insurance," tambah Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar.
Untuk diketahui, selama kurang lebih 2 bulan LinkAja berjalan, total register user LinkAja telah mencapai kurang lebih 25 juta. LinkAja merupakan transformasi dari seluruh dompet elektronik milik BUMN. Mulai dari T-Cash milik Telkomsel, E-Cash milik Bank Mandiri, T-Bank milik BRI, dan Yap milik BNI. (A-5)
Selama tujuh tahun hadir, Adapundi telah sukses dalam menyediakan akses pendanaan bagi lebih dari 700 ribu UMKM dan jutaan pengguna.
PLATFORM investasi asal Indonesia menjadi fintech pertama dalam program StratBox di bawah naungan PhiliFINNO dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Fintech di Indonesia dimulai dengan fokus memfasilitasi pembayaran online, sebagai respons terhadap maraknya transaksi online dan e-commerce.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menegaskan komitmennya terhadap praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab.
Aftech dan Privy Berkomitmen Memajukan Fintech Indonesia melalui Sinergi dan Kolaborasi
Volume pembayaran digital nasional diperkirakan meningkat hingga 55,9%, didorong oleh peran aktif generasi Milenial, Gen Z, dan Alpha, serta pertumbuhan UMKM dan sektor ekonomi kreatif.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Kejagung dinilai menggunakan pasal keranjang sampah dalam pengusutan kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit oleh Bank DKI Jakarta dan BJB pada Sritex
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved