Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Pengusaha Sawit akan Dukung Upaya Retaliasi Uni Eropa

Atikah Ishmah Winahyu
01/5/2019 21:27
Pengusaha Sawit akan Dukung Upaya Retaliasi Uni Eropa
Peremajaan lahan kebun sawit di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.(MI/Dwi Apriani)

SEKRETARIS Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kanya Lakshmi Sidarta mengungkapkan dukungannya terkait langkah pemerintah Indonesia menyerukan upaya pembalasan di bidang perdagangan atau retaliasi kepada Uni Eropa atas diskriminasi sawit. Menurut dia, pemerintah tentu sudah berpikir matang-matang sebelum berinisiatif menyuarakan langkah tersebut.

"Secara kemanusiaan pun gitu ya, kalau kita diperlakukan tidak fair terus misalnya pemerintah itu membela kita, termasuk sampai kepada sasarannya untuk tidak boleh juga berdagang dengan kita, tentu kita mendukung, kata Kanya kepada Media Indonesia, Rabu (1/5).

Kanya menilai, sah-sah saja jika pemerintah ingin melakukan retaliasi dengan tujuan untuk melindungi kepentingan ekonomi Indonesia. Apalagi sawit menjadi salah satu komoditas yang ikut berperan dalam perekonomian Tanah Air.

"Bisa (retaliasi), dia kan menutup sesuatu untuk kepentingan yang lain, ya kita juga menutup sesuatu untuk kepentingan yang lain," jelasnya.

Baca juga: Kisah Sukses dari Sawit, Bisa Sekolahkan Anak Hingga S2

Namun, Kanya menghimbau agar tidak terburu-buru menghadapi masalah ini, sebab sawit telah menjadi urusan nasional dan ada banyak pihak yang terlibat di dalamnya.

"Tapi kan ada beberapa pertimbangan bahwa sawit itu tidak lagi menjadi hanya untuk kepentingan sawit. Sawit itu udah menjadi urusan nasional, di dalam nasional kan ada masyarakat yang lain, ada kepentingan-kepentingan yang lain. Kita nggak emosional lah," terangnya.

Dia menambahkan, masih banyak alternatif lain yang bisa dilakukan apabila nantinya Uni Eropa benar-benar memboikot sawit. Cara alternatif tersebut yakni menjual sawit untuk kebutuhan dalam negeri serta penetrasi. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya