Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EMITEN PT Multi Bintang Indonesia Tbk menyatakan tidak khawatir tren penjualan terganggu saat bulan Ramadan dan Lebaran 2019. Perseroan pun memiliki produk halal nonalkohol yang tetap bisa diperdagangkan.
Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia Michael Chin mengatakan selain memproduksi minuman alkohol, perusahaan berkode emiten MBLI ini juga memiliki produk nonalkohol. Ada beberapa produk minuman nonalkohol seperti Bintang Zero, Bintang Radler Zero, Fayrouz, dan juga Green Sands.
Pada Ramadan, kata Michael, perseroan akan fokus pada penjualan produk-produk tersebut.
"Kami memiliki Fayrouz produk halal. Kami akan fokus pada produk yang sudah ada," kata Michael Chin ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (23/4).
Baca juga: Multi Bintang Siap Bagikan Dividen Rp1,23 Triliun
Menurutnya, produk tersebut bisa menjadi opsi masyarakat untuk memperoleh minuman yang segar. Fayrouz lebih mudah didapatkan karena dijual di supermarket dan minimarket.
"Seperti misalnya tahun lalu kami perkenalkan Fayrouz kurma. Produk ini sekarang tersedia di supermarket dan semua minimarket. Jadi harap Anda mendapatkan kesempatan minuman yang luar biasa," ucap dia.
Kendati produk minuman alkohol masih mendominasi penjualan, Multi Bintang Indonesia mencatat penjualan minuman nonalkohol terus mengalami pertumbuhan. Tahun lalu minuman nonalkohol tumbuh sekitar 13,36% secara tahunan alias year on year (yoy).
Pengembangan bisnis nonalkohol pun akan diperluas. Perusahaan akan melakukan penguatan dari sisi produksi dan distribusi. Kapasitas pabrik di Tangerang akan mulai banyak difokuskan dalam pengembangan produk-produk nonalkohol. Distribusi minuman nonalkohol nantinya tidak hanya di supermarket dan minimarket tetapi juga di pertokoan biasa. (Medcom/A-5)
Astra Agro mengimplementasikan program tersebut melalui Triple-P Roadmap strategy yang mencakup Portfolio, People, dan Public Contribution Roadmap.
Multi Bintang berhasil memperoleh pertumbuhan pendapatan sebesar 8% serta meningkatkan laba usaha sebanyak 5% atau menjadi Rp1,655 triliun.
Di sektor perumahan, kredit tercatat tumbuh 19,11% (yoy) dari Rp184,46 triliun pada akhir Maret 2018, menjadi Rp219 triliun di akhir Maret 2019.
Perolehan laba disokong penyaluran kredit dan yang tumbuh 12,9% (yoy) atau di atas rata-rata industri perbankan nasional.
Laba tahun berjalan perusahaan pada 2018 sebesar Rp976 miliar atau tumbuh 25,1% dari 2017.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved