Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Publikasi Audit Investigasi Tiga Pilar Food tidak Tepat

(E-1)
01/4/2019 06:40
 Publikasi Audit Investigasi Tiga Pilar Food tidak Tepat
CEO Tiga Pilar Sejahtera Joko Mogoginta(ADAM DWI /MI)

PENDIRI sekaligus Presiden Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) Joko Mogoginta berkeberatan dengan publikasi hasil audit investigasi yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Earnst & Young (EY) terhadap laporan keuangan perseroan 2017.

Menurut Joko, diumumkannya laporan audit investigasi yang kualitasnya terbukti sangat rendah oleh auditor sekelas dan sebesar EY sudah jelas merugikan banyak sekali pihak dan hanya menguntungkan salah satu pemegang saham dan kelompoknya.

"Kami mewakili seluruh pemegang saham dan semua stakeholder, yaitu karyawan, distributor, bahkan termasuk ribuan petani yang merupakan pemasok produksi perseroan, secararesmi meminta perlindungan kepada regulator dan penegak hukum sebelum semakin banyak pihak yang dirugikan," kata Joko dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Di sisi lain, Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Tarkosunaryo mengatakan seharusnya laporan tersebut tidak perlu dipublikasikan.

"Laporan audit investigasi EY sebenarnya untuk keperluan internal perusahaan dan sebagai basis dalam menyelesaikan masalah. Jadi, dokumen itu untuk keperluan internal emiten, " kata Tarko.

Ketimbang mengumumkan, sebaiknya segera perbaiki laporan keuangan jika memang ada indikasi kesalahan penyajian.

"Undang auditor dan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan laporan keuangan. Laporan keuangan yang diperbaiki itulah yang diumumkan ke publik," ujarnya.

Dia menilai audit EY jelas tidak menyatakan opini keandalan informasi.

Selain itu, dalam dokumen audit investigasi EY banyak sekali yang perlu dipertanyakan.

Dia melihat laporan yang diterbitkan EY tidak didasari standar audit yang berlaku umum dan juga tidak mencakup prosedur audit investigasi yang seharusnya dilakukan karena keterbatasan informasi. EY dalam laporannya menyatakan tidak melakukan verifikasi untuk meyakinkan bahwa informasi yang diterima sebagai dasar investigasi dapat dipercaya dan sebagaimana nyatanya, termasuk keaslian dan keabsahan. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya