Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Pengamat: Langkah BI Tepat dengan Mempertahankan Suku Bunga

Atalya Puspa
21/3/2019 20:21
Pengamat: Langkah BI Tepat dengan Mempertahankan Suku Bunga
(MI/Panca Syurkani)

BANK Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%. Hal tersebut sesuai dengan ekspektasi berkaitan dengan keputusan The Fed yang tetap mempertahankan suku bunga.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan langkah tersebut konsisten dengan upaya BI untuk menjangkar ekspektasi inflasi serta menjaga daya tarik aset keuangan domestik yang mendorong stabilitas rupiah.

"Sementara itu, BI masih akan mencermati dan memastikan bahwa level suku bunga kebijakan saat ini juga konsisten untuk mengarahkan penurunan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat," kata Josua kepada Media Indonesia, Kamis (21/3).

Selain itu, BI jg melonggarkan kebijakan makroprudensial yang diperkirakan akan tetap menopang secara positif pertumbuhan kredit perbankan dalam jangka pendek ini.

Kondisi perlambatan ekonomi global yang meliputi berlanjutnya perlambatan ekonomi Tiongkok dan Eropa juga dikatakannya berpotensi mendorong penguatan mata uang rupiah.

Josua menjelaskan, pertumbuhan ekonomi AS pun diperkirakan cenderung melambat ke level 2,5% pada tahun ini melambat dari tahun lalu yang tercatat 3,1%.

The Fed mencermati beberapa indikator perlambatan ekonomi dari business fixed investment yang tumbuh dengan laju melambat serta melemahnya penjualan ritel.

Selain keputusan mempertahankan suku bunga acuannya, Fed juga merilis dot plot yang mengindikasikan ekspektasi Federal Open Market Comitte (FOMC) terkait arah suku bunga Fed dalam 3 tahun mendatang dimana sebagian besar anggota FOMC berpendapat bahwa suku bunga Fed cenderung tetap pada tahun 2019 dan 2020.

"Stance kebijakan moneter Fed yang netral tersebut serta dovish outlook dari suku bunga AS mendorong pelemahan dollar AS terhadap sebagian besar mata uang utama dan berpotensi mendorong penguatan mata uang rupiah dalam jangka pendek ini," tutup Josua. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya