Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEMERINTAH menargetkan Sukuk Negara Ritel seri SR-011 bisa meraup dana Rp10 triliun. Pilihan investasi melalui Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) ini mulai ditawarkan kepada masyarakat mulai 1-21 Maret 2019.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman mengatakan SR-011 ini memiliki tenor yang lebih panjang yakni selama tiga tahun. Selain itu, tingkat imbalan juga cukup menarik lantaran ditetapkan sebesar 8,05% per tahun.
"Sukuk ritel sifatnya bisa diperdagangkan makanya volume biasanya lebih besar. Ini kami targetkan (terkumpul dana) sebesar Rp10 triliun," ujar Luki di Hotel Double Tree, Jakarta, Jumat (1/3).
Pemesanan SR-011 bisa dilakukan mulai minimum Rp1 juta hingga maksimum Rp3 miliar. Masyarakat yang berminat membeli Sukuk Negara Ritel seri SR-011 ini dapat mendatangi 22 mitra distribusi yang ditunjuk pemerintah.
Luki optimistis animo masyarakat bakal tinggi pada instrumen investasi dalam mendukung terwujudnya keuangan inklusif serta memenuhi pembiayaan pembangunan berbagai proyek atau kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Bahkan, dana yang terkumpul diperkirakan bisa melebihi target yang dicanangkan.
"Kita fleksibel, kita lihat animo masyarakat seperti apa. Seri sebelumnya saja bisa melebihi target," tuturnya.
Kehadiran seri SR-011 juga dimungkinkan bagi pasar investasi kalangan milenial. Selain itu, pemahaman ihwal SBSN di masyarakat juga dinilai menjadi potensi besar pendorong minat investasi lainnya.
"Intinya perbedaaan utama ini tradable, lebih panjang tiga tahun, keuntungan dari sukuk ritel ini sudah didahului sebelumnya, pengertian di masyarakat sudah lebih bagus," tutur dia.
Baca juga: Sukuk Wakalah Global Kelebihan Permintaan
Melalui SR-011, pemerintah turut memberikan kesempatan kepada setiap warga negara Indonesia untuk dapat berinvestasi sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pembangunan nasional. Hal itu menjadi penting karena bisa berkaitan dengan laju pertumbuhan ekonomi, termasuk meningkatkan daya saing.
Penetapan penjualan dilakukan pada 26 Maret 2019 dan setelmen pada 28 Maret 2019 dengan akad Ijarah Asset to Be Leader. Barang Milik Negara (BMN) dan proyek APBN 2019 pun dijadikanunderlying asset.
Tujuan penerbitan SR-011 ini juga dalam upaya pemerintah melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan APBN, memperluas basis investor di pasar domestik, serta mendukung pengembangan keuangan syariah.
Investasi individu untuk warga negara ini juga dalam rangka memperkuat pasar modal Indonesia dengan mendorong transformasi masyarakat darisaving-oriented societymenujuinvestment-oriented society. (Medcom/OL-3)
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi.
Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk penguatan struktur permodalan dan ekspansi pembiayaan berbasis akad murabahah kepada nasabah pada segmen produktif dan konsumtif.
Perusahaan juga mencatat peningkatan signifikan dalam total nilai penjaminan emisi obligasi dan sukuk sebesar Rp14,6 triliun pada 2024.
Pasar obligasi Indonesia dipandang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Sejumlah sektor pun menawarkan potensi yang cerah untuk para investor, seperti asuransi dan dana pensiun.
Investasi kini menjadi langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved