Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT Angkasa Pura (AP) I menunjuk PT Wijaya Karya (Wika)Tbk sebagai mitra kontraktor untuk mengerjakan proyek pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
"Minimnya kapasitas merupakan masalah utama yang terjadi di hampir seluruh bandara Angkasa Pura I, termasuk di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (21/2).
Kapasitas ideal terminal Bandara Sultan Hasanuddin, kata dia, hanya dapat menampung tujuh juta penumpang per tahun. Sementara pada 2018, trafik penumpang bandara ini sudah mencapai 13,5 juta penumpang.
"Oleh karena itu pengembangan bandara merupakan solusi mutlak yang harus dilakukan," katanya.
Proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang dilakukan mitra kontraktor Wika yaitu perluasan terminal penumpang domestik eksisting ke sisi selatan, gedung parkir, dan akses jalan utama terminal, di mana beberapa pekerjaan ini masuk ke dalam pengembangan Tahap I Paket I, sesuai rencana induk pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Proyek pengembangan yang dilakukan mitra kontraktor WIKA ini dimulai sejak diberikannnya surat perintah kerja pada 15 Februari 2019 dengan target selesai pada April 2021.
Pada proyek pengembangan ini, terminal eksisting akan diperluas dari yang saat ini hanya 51.815 meter persegi dengan kapasitas tujuh juta penumpang per tahun menjadi 144.480 meter persegi dengan kapasitas 15,5 juta penumpang per tahun.
Baca juga: 13 Paket Sabu dalam Bantal Diamankan Petugas Bandara Sultan Hasanuddin
Proyek pengembangan Tahap I Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ini terdiri dari 2 paket pekerjaan, yaitu Paket 1 yang terdiri dari pekerjaan revitalisasi terminal eksisting, perluasan terminal eksisting sisi selatan, gedung parkir, akses jalan utama terminal; dan Paket 2 yang terdiri dari pekerjaan pembangunan apron selatan dan apron timur beserta infrastruktur penunjang.
Pengembangan Paket 1 dikerjakan oleh kontraktor dengan nilai Rp2,6 triliun. Sementara mitra kontraktor pengembangan Paket 2 dengan nilai proyek sebesar Rp464,2 miliar ini masih dalam proses penetapan di mana nantinya kapasitas apron akan bertambah menjadi 37 dari jumlah saat ini yang hanya 34 tempat parkir.
Ke depannya Bandara Sultan Hasanuddin Makassar akan dikembangkan hingga tahap ultimate di mana pengembangan dibagi ke dalam empat tahap pengembangan.
Setelah pengembangan Tahap I dimulai tahun ini, pengembangan Tahap II akan dimulai pada 2024. Pada tahap ini kapasitas penumpang akan bertambah menjadi 21 juta penumpang per tahun dan kapasitas parkir menjadi 47 tempat parkir.
Pengembangan Tahap III akan dimulai pada 2034 dengan penambahan kapasitas terminal menjadi 30,8 juta penumpang per tahun dengan 64 tempat parkir.
Sementara pengembangan Tahap IV akan dimulai pada 2044 dengan kapasitas ultimate terminal mencapai 40 juta penumpang per tahun dengan 78 tempat parkir. (OL-3)
BENCANA hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung melanda sejumlah kabupaten, seperti Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng di Sulawesi Selatan pada Sabtu, (5/7).
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Meskipun lokasi pemantauan sempat diguyur hujan deras, kondisi cuaca mulai membaik.
WAKIL Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid, melakukan kunjungan kerja ke Daerah Pemilihan (Dapil) II Sulawesi Selatan.
Secara teknologi, PLTB Tolo Jeneponto memiliki kemampuan yang sama dengan PLTB Sidrap.
Pemilik rumah tahfidz di Gowa Sulsel ditangkap setelah diduga melakukan tindakan asusila berupa pemerkosaan kepada empat orang santrinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved