Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pengamat: Sosok Pemimpin Visioner dan Paham Digital Dibutuhkan

Nur Aivanni
18/2/2019 20:40
Pengamat: Sosok Pemimpin Visioner dan Paham Digital Dibutuhkan
(MI/ADAM DWI )

GURU Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai Indonesia butuh sosok pemimpin yang memiliki visioner dan paham dengan dunia digital. Kedua kriteria tersebut diperlukan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

"(Indonesia butuh pemimpin) Yang visioner dan mengenal dunia digital, mengapresiasi dunia digital dan tidak memusuhi (dunia digital)," kata Rhenald saat dihubungi Media Indonesia, Senin (18/2).

Menurutnya, lapangan pekerjaan yang harus dibuat oleh pemerintah adalah yang berkaitan dengan revolusi industri 4.0. Pasalnya, kata dia, saat ini platform digital tengah menjadi penggerak ekonomi. Dan dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, platform digital masih akan menjadi penggerak ekonomi.


Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Strategi Dukung Unicorn


Sebelumnya diberitakan, dalam debat kedua calon presidan pada Minggu (17/2) malam, calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku khawatir mengenai perkembangan unicorn di Indonesia. Pasalnya, perkembangan unicorn akan mendorong semakin besarnya aliran dana ke luar dari Indonesia.

Menanggapi itu, Rhenald tidak sependapat. Pasalnya, mayoritas perdagangan yang ada di unicorn bersifat lokal.

"Kalau dibilang bawa uang Indonesia ke luar, saya ragu itu di mana. Yang besar adalah produk domestik. Justru asing bakar uang di Indonesia," katanya.

Saat ditanyakan apakah perlu ada pembatasan investasi asing dalam unicorn Indonesia, Rhenald mengaku hal itu akan sulit diimplementasikan. Saat ini, kata dia, ekosistem di dunia teknologi tengah dibangun. Dan Indonesia termasuk negara yang membutuhkan investasi dari luar negeri.

"Kalau investasi di dunia (unicorn) ini agak sulit, karena kita termasuk negara yang butuh investasi untuk menjaga kestabilan mata uang," tandasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya