Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
GURU Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai Indonesia butuh sosok pemimpin yang memiliki visioner dan paham dengan dunia digital. Kedua kriteria tersebut diperlukan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
"(Indonesia butuh pemimpin) Yang visioner dan mengenal dunia digital, mengapresiasi dunia digital dan tidak memusuhi (dunia digital)," kata Rhenald saat dihubungi Media Indonesia, Senin (18/2).
Menurutnya, lapangan pekerjaan yang harus dibuat oleh pemerintah adalah yang berkaitan dengan revolusi industri 4.0. Pasalnya, kata dia, saat ini platform digital tengah menjadi penggerak ekonomi. Dan dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, platform digital masih akan menjadi penggerak ekonomi.
Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Strategi Dukung Unicorn
Sebelumnya diberitakan, dalam debat kedua calon presidan pada Minggu (17/2) malam, calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku khawatir mengenai perkembangan unicorn di Indonesia. Pasalnya, perkembangan unicorn akan mendorong semakin besarnya aliran dana ke luar dari Indonesia.
Menanggapi itu, Rhenald tidak sependapat. Pasalnya, mayoritas perdagangan yang ada di unicorn bersifat lokal.
"Kalau dibilang bawa uang Indonesia ke luar, saya ragu itu di mana. Yang besar adalah produk domestik. Justru asing bakar uang di Indonesia," katanya.
Saat ditanyakan apakah perlu ada pembatasan investasi asing dalam unicorn Indonesia, Rhenald mengaku hal itu akan sulit diimplementasikan. Saat ini, kata dia, ekosistem di dunia teknologi tengah dibangun. Dan Indonesia termasuk negara yang membutuhkan investasi dari luar negeri.
"Kalau investasi di dunia (unicorn) ini agak sulit, karena kita termasuk negara yang butuh investasi untuk menjaga kestabilan mata uang," tandasnya. (OL-1)
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved