Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meninjau rencana pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Arus Laut (PLTAL) yang terintegrasi dengan Jembatan Pancasila-Palmerah di Selat Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek tersebut sudah masuk tahap studi yang dilakukan investor asal Belanda.
"Ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut pertama dan terbesar di dunia jika listrik yang dihasilkan mencapai 20 MW saja," terang Jonan dalam keterangan pers, hari ini.
Menurut dia, Konsorsium dari Belanda, Tidal Bridge BV dan anak usaha PT PLN yakni PT Pembangkitan Jawa Bali telah melaksanakan joint venture dengan nama Tidal Bridge Indonesia yang selanjutnya bersama partner lokal akan membangunan Jembatan Pancasila Palmerah. Nantinya jembatan sepanjang kurang lebih 810 meter yang akan menghubungkan Pulau Adonara dan Pulau Flores dengan tepat dibawahnya arus laut yang menjadi sumber PLTAL.
Jonan menambahkan, jika terlaksana, proyek Independent Power Producer (IPP) berbasis arus laut ini dapat menjadi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) pertama di Indonesia dan terbesar di dunia. Sampai saat ini sedang dalam tahap studi dan diharapkan finalisasinya akan dapat selesaikan secepatnya sehingga dapat mulai konstruksi.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana m, Rida Mulyana menambahkan, pembangunan Pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Larantuka merupakan ide yang baik karena wilayah Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah yang akan ditingkatkan rasio elektrifikasinya.
"Sebagai negara kepulauan, Indonesia banyak mempunyai selat-selat yang arusnya cukup deras superti di Selat Larantuka, yang informasinya merupakan yang terkuat di dunia," pungkasny.
Rencana Pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang terintegrasi dengan turbin merupakan tindak lanjut rangkaian kunjungan kerja Bapak Presiden RI ke Eropa tanggal 22 April 2016. Pada acara tersebut dilakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) on Building Bridges Equipped with Sea Current Turbine Power Plant in the District of East Flores Sea, kerjasama investasi antara Kementerian PUPR, Tidal Bridge BV, dan Pemerintah Provinsi NTT pada acara Indonesia - The Netherland Business Forum di Belanda.
Konsorsium dari Belanda, Tidal Bridge, tertarik untuk menjalankan proyek pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang diintegrasikan dengan turbin arus laut di Selat Larantuka. Kementerian PUPR telah menyelesaikan Pra-FS Pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang akan diintegrasikan dengan PLT Arus Laut pada tahun 2017. Hasil Pra-FS menyatakan bahwa proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.
Tidal Bridge mengasumsikan dengan kecepatan arus laut Selat Larantuka rata-rata 3,5 m/s, kapasitas terpasang tiap turbin adalah sebesar 16 MW dengan energi yang dibangkitkan secara efektif sebesar 6 MW. Dengan asumsi pemasangan 5 turbin, maka energi terbangkitkan rata-rata sebesar 30 MW.
PT PLN dengan Tidal Bridge BV pada tanggal 22 Februari 2018 juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang pelaksanakan studi kelayakan dan studi dampak jaringan dalam rangka pemanfaatan energi dari PLT Arus Laut ini. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved