Sajak-sajak Remy Sylado 

Bila esok kau mati sebagai kakatua, anjing-anjing mungkin menangis sedih. 

Sajak-sajak Ella Juliana 

Kita sepertinya telah saling melupakan. Tak pernah berjanji dan bertemu kembali.

Sajak-sajak Vito Prasetyo 

Kebenaran serupa cahaya, merintih perih di pelepah gelap-gulita.

Puisi Esok Pagi, Jalan Tikus Pascakontemporer 

Orang-orang membaca dan menulis kehidupan di Terowongan Kendal. 

Sajak-sajak Irhamni Malika

Jangan pernah menghakimi si pahit, tak kan sekalipun ia menyakiti kamu. 

Ada Slogan Jadi Logam 

Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca. 

Mengingat Penyair Intojo di Hari Puisi Sedunia 

Intojo, sang tokoh Pujangga Baru yang pernah bersinar di negeri pengasingannya.

Sajak-sajak Rina Iksanti 

Sajak-sajak Rina Iksanti - Filosofi kopi mengajarkan hitam tak selalu kotor dan pahit tak selamanya duka.

Sajak-sajak Hari Susanto 

Sekejap bibir mengucap rayu, runtuh segala kekerasan duniawi. 

Cemburu 

Penggunaan nama Nusantara sebagai Ibu Kota Negara membuat dunia cemburu.

Sajak-sajak Faris Al Faisal 

Wajah berseri di tepi kolam terbelah cahaya bulan. 

Sajak-sajak Dody Kristianto 

Kukutuk engkau kini sebagai penghuni jalan sepi.

Mati Demi Negara 

Apabila seseorang mati untuk negaranya, maka itu adalah sesuatu hal yang manis dan indah.

Sajak-sajak Revina Indrianti 

Secangkir kopi di meja telah menghidupi jiwa-jiwa sepi. 

Kabar dari Taganrog 

Perang Rusia-Ukraina sedang memanas, namun situasi belajar mahasiswa Indonesia di perbatasan Rusia tetap berjalan normal. 

Sajak-sajak Arina Jannah 

Sampai kiamat tiba di ubun-ubun, masih ingin dia menanam kopi-kopinya.

Sajak-sajak Putri Sekar Ningrum 

Ode Asam Garam untuk Vincent Van Gogh.

Menanam Sel Kanker di Kievan Rus 

Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina. 

Sajak-sajak Agus Triyana 

Kupilih kau menjadi kopi hitam kupu-kupu. 

Sajak-sajak Ayu Thalia 

Takdir bagai pelajaran, menjadi pelengkap kehidupan. 

Sepak Terjang Kapitalisme yang Menurun adalah Fasisme

Sepak Bola bukan Sulap: Refleksi dari Kekalahan 0-6 atas Jepang

Kepemimpinan Regeneratif untuk Menyelamatkan Indonesia