Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
ORANG bersikap sombong ketika ia merasa memiliki segala hal yang tidak dimiliki orang lain. Misalnya, ada yang sombong karena memiliki pangkat atau jabatan, kekuasaan, jaringan, fisik, harta atau kekayaan, paras pasangan yang cantik, bahkan intelektualitas.
Di luar tipe-tipe itu, ada yang sombong karena dulu nobody sekarang menjadi somebody dan dia takut diremehkan lagi oleh orang. Karena itu, dia berlakon sombong sebelum diremehkan.
Sebagian kita pernah mendengar istilah hidup itu seperti buku yang terbuka, di baca orang. Jadi, perilaku kita keseharian terlihat orang dan dinilai orang. Ada orang yang peduli dengan penilaian orang, ada yang tidak peduli. Yang peduli akan menjaga citra diri. Sementara itu, buat orang cerdas mengerti metode membangun dan menjaga citra diri. Karena orang cerdas memahami mata diciptakan untuk melihat dan menilai.
Baca juga: Pentingnya Peduli Pada Sesama
Ada tiga alasan orang bersikap sombong. Pertama, hidup orang itu pahit karena orang yang hatinya pahit perbuatan yang keluar juga pahit. Kedua, kurang mendapatkan kasih sayang atau cinta. Terakhir, tidak ber-Tuhan, karena semua berkah yang dimiliki manusia ialah amanah, titipan, atau anugerah. Kalau ber-Tuhan pasti melakukan ajaran Tuhan dan takut untuk menyombongkan diri. (S2-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved