Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TANAH merah yang basah dan licin karena tergerus hujan itu diterobos Khansa Syahlaa Aliyah, siswa kelas 5 SD Daar el Salam, Bogor, Jawa Barat, saat mendaki Gunung Bukit Raya di Kalimantan.
Ya, Khansa pendaki cilik yang telah menginjakkan kakinya di belasan gunung di Indonesia. Ia berhasil melawan rasa takut dan bertahan dalam segala situasi yang tak terduga di alam bebas. Keren kan?
Khansa harus terampil menyusup di antara rindangnya pepohonan, licinnya tanah, hingga terjalnya tanjakan dan turunan rute. Dalam perjalanan menjelajah Gunung Bukit Raya, Khansa bahkan harus menyusuri arus deras Sungai Trungoi. Banyaknya pohon tumbang dan jalur yang longsor pun menyulitkan dan memperlambat pendakian, bahkan beberapa ekor lintah sempat menempel di tubuhnya saat mendaki.
Mengenal alam sejak kecil
Sejak umurnya masih 9 bulan, Khansa memang telah dikenalkan dengan alam oleh keluarganya, dengan diajak berkemah di berbagai lokasi. Ayahnya, Pak Aulia Ibnu, seorang wiraswasta yang hobi mendaki sejak SMA tak segan membawa Khansa untuk mendaki. "Aku mulai mendaki sejak usia 5 tahun, ke Gunung Bromo yang rutenya masih pendek. Tapi karena masih kecil, aku benar-benar belum tahan dingin," kata Khansa memulai ceritanya kepada Medi, Senin (13/3).
Penjelajahannya di alam berlanjut ke Gunung Kencana dan Gunung Luhur di Bogor. Saat usianya 7 tahun, terinspirasi lewat film 5 Cm, semangatnya mulai menggebu untuk naik ke gunung tertinggi di Jawa, Gunung Semeru, di Jawa Timur dengan ketinggian 3.676 mdpl.
Perjuangan sampai puncak
Dari ayahnya, Khansa belajar teknik mengenali kondisi gunung sebelum mendaki. "Pelajari kondisi jalanan, berapa ketinggiannya, perjalanannya berapa jam, jarak setiap pos, hingga risiko yang akan dihadapi," kata Khansa.
Selain itu, Khansa harus rutin melakukan latihan fisik. Biasanya Khansa berolahraga setiap 3 kali dalam seminggu, seperti joging, push up, lari, juga olahraga di pusat kebugaran. "Kalau enggak olahraga, saat mendaki kakinya jadi sering sakit," lanjut Khansa.
Ketangguhan fisik memang sangat dibutuhkan ya sobat, apalagi kondisi di alam kerap tak terduga. Khansa bahkan pernah mengalami putus asa ketika ia kecapaian melangkah naik karena jalannya yang licin. "Sempat putus asa karena kecapaian, rasanya mau balik lagi. Tapi sayang sudah setengah jalan, karena perjalanan itu memang kemauan aku. Ayah selalu menyemangatiku hingga aku bisa bangkit lagi," kata Khansa.
Ya, pak Aulia selalu mendampingi Khansa saat mendaki. Ia selalu mengingatkan Khansa untuk tenang, sabar, dan tabah dalam kondisi apa pun. Seperti yang terjadi saat mendaki Gunung Binayah di Pulau Seram, Maluku misalnya, hujan yang mengguyur pendakiannya ini membuat kaki Khansa hampir tak bisa berjalan karena lecet, terkena kutu air. "Meskipun begitu ia semangat dan cepat naik ke puncak. Perjalanan bahkan dilanjutkan ke Gunung Rinjani di Lombok," kata Pak Aulia.
Saat sampai puncak, perjuangannya memang terbayarkan dengan pemandangan hamparan awan. Capainya pun seakan hilang.
Namun di beberapa tempat, Khansa mengaku agak miris dengan kondisi gunung yang gundul dan banyak sampah. "Saat ke Rinjani misalnya, sampahnya banyak. Aku selalu membawa sampah camilan aku turun. Gunung kita harus dijaga," kata Khansa.
Tujuh puncak tertinggi
Sekarang, setiap hari liburnya Khansa berlatih teknik ascending atau naik meniti tali dan descending atau turun meniti tali untuk menaiki Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya di Papua, Juli, mendatang yang konon medannya lebih sulit.
Pendakian puncak gunung tertinggi Indonesia, yakni 4.884 mdpl ini, sebagai pamungkas usaha Khansa mencapai 7 puncak gunung tertinggi Indonesia atau Seven Summits Indonesia. Sebelumnya, Khansa berhasil mendaki puncak Gunung Bukit Raya (2.278 mdpl) di Kalimantan, Gunung Binaiya (3.027 Mdpl) di Pulau Seram, Maluku, Puncak Gunung Rinjani (3.726 mdpl) di Lombok, NTB. Puncak Rantemario Gunung Latimojong (3.478 mdpl) di Sulawesi Selatan, Gunung Kerinci (3.805 mdpl) di Sumatra, dan Gunung Semeru (3.676 mdpl) di Jatim.
Meskipun begitu, Khansa tak mau terburu-buru menyelesaikan targetnya ini. Baginya, sekolah tetap terpenting sehingga ia merencanakan saat liburan pada Juli ia dapat mendaki kembali.
Target selanjutnya, Khansa berharap bisa mendaki tujuh puncak gunung tertinggi di dunia, di antaranya Kilimanjaro di Afrika, Vinson di Antartika, dan Everest di Nepal. Semangat terus Khansa! (Suryani Wandari/M-1)
Kiat Mendaki ala Khansa
1. Latihan fisik secara rutin seperti lari, joging, naik turun tangga, dan sebagainya.
2. Persiapkan alat-alatnya yang khusus untuk mendaki seperti sepatu, celana, ataupun jaket. Jika salah, akibatnya bisa fatal.
3. Pelajari kontur gunungnya, seperti tinggi gunung, waktu perjalanan, dan jarak pos.
4. Jika merasa dingin tidak boleh terlalu lama istirahat karena bisa kena hipotermia, hanya lima menit.
5. Tampah perbekalan untuk jaga-jaga.
6. Harus merasa takut agar tidak nekat. Jangan pula terlalu santai.
7. Jangan buang sampah sembarangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved