Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BAIK itu pengumuman pertunangan, pekerjaan baru, atau bahkan kemenangan lotre, sering kali kita ingin membagikan kabar baik sesegera mungkin. Namun menyimpan rahasia (hal yang menyenangkan) – setidaknya untuk sementara – sebenarnya dapat mencerahkan hari Anda, menurut penelitian baru.
Sebuah tim dari Universitas Columbia merekrut lebih dari 2.500 orang untuk mengambil bagian dalam penelitian mereka, yang melibatkan serangkaian eksperimen.
Dalam satu sesi, peserta diperlihatkan daftar berisi hampir 40 jenis kabar baik yang umum, termasuk hal-hal seperti menabung, membeli hadiah untuk diri sendiri, atau mengurangi utang.
Mereka menunjukkan kabar baik mana yang mereka miliki saat ini dan mana yang mereka rahasiakan
Beberapa orang diminta untuk merenungkan kabar baik yang mereka rahasiakan, sementara yang lain merenungkan kabar baik yang bukan rahasia, dan kemudian menilai seberapa bersemangatnya perasaan mereka terhadap berita tersebut dan apakah mereka bermaksud untuk membagikan berita tersebut kepada orang lain.
Tim peneliti menemukan bahwa orang rata-rata menyimpan 14 hingga 15 kabar baik, namun menyimpan lima atau enam rahasia
Para peserta yang merenungkan rahasia positif mereka melaporkan merasa lebih berenergi dibandingkan peserta yang memikirkan kabar baik mereka yang bukan rahasia.
Mereka yang melaporkan bahwa mereka bermaksud untuk berbagi berita dengan orang lain juga mengatakan bahwa mereka merasa lebih bersemangat.
Dalam eksperimen lain, peserta diminta memilih berita yang paling mungkin terjadi pada mereka dalam waktu dekat.
Satu kelompok diminta untuk membayangkan bahwa mereka merahasiakan kabar baik sampai mereka memberi tahu pasangannya di kemudian hari, sementara kelompok lainnya membayangkan bahwa mereka saat ini tidak dapat menghubungi pasangannya sehingga tidak dapat memberitahukannya hingga kemudian hari.
Orang-orang yang membayangkan 'keinginan' untuk menahan informasi agar wahyu tersebut mengejutkan ternyata lebih bersemangat dibandingkan ketika mereka tidak mampu mengungkapkan informasi tersebut karena faktor lain.
Penulis utama Michael Slepian berkata, "Penelitian selama puluhan tahun tentang kerahasiaan menunjukkan bahwa hal itu berdampak buruk bagi kesejahteraan kita, namun penelitian tersebut hanya meneliti menjaga rahasia yang memiliki implikasi negatif bagi kehidupan kita. Jadi, apakah kerahasiaan pada dasarnya buruk bagi kesejahteraan kita atau apakah dampak negatif dari kerahasiaan cenderung berasal dari menjaga rahasia negatif?"
Ia menambahkan, "Meskipun rahasia negatif jauh lebih umum daripada rahasia positif, beberapa peristiwa paling menyenangkan dalam hidup dimulai dari rahasia, termasuk lamaran pernikahan rahasia, kehamilan, hadiah kejutan, dan berita menarik."
Analisis terhadap eksperimen lain menemukan bahwa orang-orang menyimpan rahasia positif khususnya karena alasan pribadi, bukan karena mereka merasa dipaksa oleh tekanan dari luar untuk menyembunyikan informasi tersebut. Dan, berbeda dengan rahasia negatif atau memalukan, rahasia positif membuat orang merasa lebih 'hidup' ketika mereka memilih untuk menyimpan informasi tersebut untuk diri mereka sendiri.
"Orang sering kali menyimpan rahasia positif untuk kesenangan mereka sendiri, atau untuk membuat kejutan menjadi lebih menarik," kata Slepian.
"Daripada didasarkan pada tekanan eksternal, rahasia positif lebih sering dipilih karena keinginan pribadi dan motif internal.Ketika kita merasa bahwa tindakan kita muncul dari keinginan kita sendiri dan bukan karena tekanan eksternal, kita juga merasa siap untuk menghadapi apa pun yang ada di depan."ni, meskipun hanya dalam pikiran kita sendiri.'
Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology. (Daily Mail/M-2)
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved