Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Dian Sastro Gantikan Hobi Tenis Jadi Mendengarkan Gamelan

Rahmatul Fajri
02/11/2023 15:30
Dian Sastro Gantikan Hobi Tenis Jadi Mendengarkan Gamelan
Dian Sastro beradu akting dengan Ario Bayu dalam serial Gadis Kretek.(Dok. Netflix)

SERIAL drama Gadis Kretek yang dibintangi Dian Sastro tayang mulai hari ini di Netflix. Serial yang disutradarai oleh pasangan suami istri Kamila Andini dan Ifa Isfansyah ini diadaptasi dari novel populer Gadis Kretek karya Ratih Kumala yang terbit pada tahun 2012.

 

Terdapat dua kisah kehidupan beda masa yang bertautan dalam cerita tersebut. Kisah pertama berpusat pada tokoh Dasiyah yang diperankan Dian Sastro yang digambarkan sebagai perempuan teguh dan berani menentang tradisi di tahun 1960-an. Ia memiliki ambisi untuk menciptakan saus kretek terbaik sebagai upaya memajukan bisnis kretek milik ayahnya, Idroes.

 

Namun, ambisi itu tidak mudah karena perempuan dianggap tidak boleh meracik saus kretek. Perempuan saat itu hanya boleh sebagai pelinting atau sebagai istri yang melayani suami.

 

Sementara itu, pada masa di awal 2000-an karakter Arum yang diperankan Putri Marino memulai perjalanan bersama Lebas yang diperankan Arya Saloka untuk menyingkap rahasia yang selama ini terpendam. Berbagai lika liku serta sebuah peristiwa sejarah meninggalkan dampak besar yang kemudian mempengaruhi hidup mereka selama-lamanya.

 

Untuk menyelami karakter Dasiyah, Dian mengaku melakukan berbagai pendekatan dengan sangat terinci dan dibimbing oleh aktor Rukman Rosadi yang menjadi pelatih akting para pemeran Gadis Kretek. Dian bercerita bahwa selama enam bulan ia dengan sengaja mengurangi sosialisasi untuk mendalami karakter.

 

Aktris yang melejit lewat film Ada Apa Dengan Cita itu bahkan rehat dari olahraga favoritnya seperti lari dan tenis karena kebiasaan tersebut jauh berbeda dengan kebanyakan perempuan di tahun 1960-an. “Saya juga berhenti mendengar musik modern dan hanya mendengarkan gamelan dan musik klasik. Di sini saya jadi belajar banget bahwa sebagai aktor we serve the character. Kami harus ikhlas dan pasrah menyerahkan diri ke dalam karakter,” kata Dian, saat konferensi pers, Rabu (1/11).

 

Totalitas pendalaman karakter yang dijalani Dian pun membuat kagum Ario Bayu. "Dian adalah orang yang sangat mendetail. Dia membuat jurnal yang komprehensif tentang perjalanan Dasiyah dan itu saya perhatikan. Kemudian Dian sebagaimana karakter pribadinya, she is amazing. Sangat mudah bagi saya untuk memainkan Soeraja yang jatuh hati pada Dasiyah. Setiap hari (ketika syuting) saya cukup melihat Dian dan menimbang-nimbang ingin jatuh cinta pada sisi dia yang mana,” tuturnya.

 

Serial ini menjadi pengalaman pertama bagi pasangan Kamila Andini dan Ifa Isfansyah berbagi topi sutradara dalam sebuah proyek. Pendekatan keduanya dalam bekerja saling melengkapi dari sisi cerita, sinematografi, hingga naskah dan detail karakter.

 

“Dalam proses kolaborasi ini kamisaling membutuhkan. Misalnya bagaimana melihat sebuah karakter, Dini membutuhkan perspektif saya dan begitu juga sebaliknya. Ini jadi proses kreatif yang baru untuk kami, dan kami berharap ini kolaborasi kami yang bisa membanggakan kita semua,” ujar Ifa Isfansyah. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya